ABATANEWS, MAKASSAR – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar, Muhammad Roem mengapresiasi Pameran dan Pasar Seni Rupa dan ArtMakassar di Etika Studio, Jalan Karungrung Makassar.
Acara yang terselenggara berkat ini kerjasama komunitas perupa Makassar dan Dispar Kota Makassar ini sukses mengadopsi pameran atau pasar seni terbesar di Indonesia. Seperti Art Jogja yang juga bisa menghimpun nilai ekonomi dari penjualan karya perupaperupa.
“Luar biasa sekali kegiatan ini. Kenapa Art Makassar, karena kita mau Makassar juga terkenal seperti Art Jogja,” ujar Roem dalam pembukaan yang dihadiri ratusan hadirin.
Baca Juga : Rute Baru Garuda Indonesia Makassar-Balikpapan Resmi Beroperasi
Dia juga mengatakan pemerintah sebagai fasilitator dan regulator siap untuk berkolaborasi dengan pegiat seni rupa selama dalam koridor.
“Kita ingin kolaborasi dengan pelakunya langsung kena. Kalau ide-ide seni rupa kita tidak bisa dikte, pemerintah hanya fasilitator,” ujarnya.
Roem juga mengakui bila di Makassar kekurangan space public untuk kegiatan kesenian yang bisa dikelola Pemkot Makassar agar tidak perlu bayar kalau ingin gunakan.
Baca Juga : Dispar Makassar Catat Kunjungan Wisman Capai 90 Ribu Dimasa Pemulihan Pandemi
“Jadi kewenangan kita yang terbatas di beberapa tempat, seperti Gedung Kesenian Sulsel, Monumen Mandala, benteng Fort Rotterdam. Hanya pantai losari yang kita punya,” ungkapnya.
Roem berharap ArtMakassar ini menjadi ajang tahunan di Makassar agar gaungnya bisa menasional. Selain itu, dia berkeinginan tahun depan kegiatan ini sudah banyak melibatkan pegiat dan komunitas seni rupa dan bisa bernilai komersial.
Sekedar diketahui karya peserta pameran yang akan dipajang di Pameran dan Pasar Seni Rupa ArtMakassar ini merupakan dari tujuh perupa seperti AH. Rimba, Jenry Pasassan, Komets, M. Muhlis Lugis, Nada Bumi Kolektif (instalasi), Zaenal Beta dan Zamkamil.
Baca Juga : Dispar Gelar Clothing Day 2024, Gandeng World Of Chayra Tampilkan Hijab Bergambar Pinisi Hingga Rotterdam
Selain itu, pasar seni akan diramaikan oleh komunitas seni rupa seperti Kasumba dan Arti Fair.
Tak kalah menarik lainnya adalah pasar seni akan disi oleh brand lokal, seperti Deva.id, Clayapan, Lakukan, pustaka merah hitam, dan kuker project. Selama dua harakan diramaikan dengan live mural yang dilakukan komunitas Mantra dan Kolektifun dan live musik.
Selain pajangan juga akan digelar talkshow dengan tema ”Pasar seni di kota Makassar” yang dibawakan oleh pegiat seni Makassar, Irwan AR dan Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Makassar, Zamhir Islamie Hatta.
Baca Juga : Kembangkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dispar Makassar Jalin Kerja Sama Dengan Dispar Banggai
Kemudian talk show “Strategi Pemajuan Pasar Seni Rupa di Makassar” yang dibawakan oleh Zamkamil dan Andi Baetal Mukadas.
Ada juga hiburan yang akan diisii dengan pagelaran teaterikal dan musik, seperti JK Percussion, Rahen Art, Reseliance Project, Sanggar Turikale Paropo. Band: Rolin’ Rock, Vini Fugai dan Penutur Rasa.