ABATANEWS, MAKASSAR – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Makassar mencatat 77 kasus kebakaran. Jumlah tersebut dicatat sejak Januari hingga Juni 2023.
Kepala Damkar Makassar, Hasanuddin mengatakan dari total 77 kasus tersebut kebanyakan disebabkan oleh arus pendek listrik. Totalnya, bahkan mencapai 62 persen kasus.
“Artinya, sekitar 52 kasus dari 77 kejadian kebakaran di Makassar sejak periode Januari sampai Juni 2023 disebabkan oleh arus rendek listrik,” ungkap Hasanuddin, Selasa (20/6/2023).
Baca Juga : Tingkatkan Kapasitas Petugas, Damkarmat Makassar Bersama Kemendagri Gelar Diklat 70 Jam
Selebihnya, lanjut Hasanuddin, disebabkan kebocoran tabung gas dengan jumlah 9 kasus. Kemudian kompor gas 3 kasus, serta akibat kebakaran sampah dan alang-alang tiga kasus hingga lain sebagainya 10 kasus.
Adapun untuk dampak kebakaran dari total tersebut menghanguskan sebanyak 71 unit rumah tinggal. Lalu, 27 unit kios, bangunan perusahaan industri 16 unit, dan gudang lima unit.
“Sementara korban terdampak tercatat sebanyak 316 jiwa dengan jumlah 133 Kepala Keluarga (KK) . Untuk korban luka-luka dari kejadian kebakaran sebanyak 20 orang,” jelasnya.
Baca Juga : Berhasil Bina Ketangguhan Masyarakat, Pemkot Makassar Raih Penghargaan dari PMI Pusat
Lebih jauh, ia menambahkan jumlah luas areal kawasan yang terbakar secara akumulatif seluas 1.000 ha. Dengan kerugian materiil sebesar Rp11,8 miliar lebih.
Dengan melihat penyebab kejadian kebakaran terbesar karena arus pendek listrik, maka masyarakat terus diimbau dan diingatkan. Agar selalu waspada dan awas untuk memperhatikan jaringan instalasi listrik di rumah masing-masing termasuk tidak menyambung listrik secara sembarangan.
“Musibah kebakaran terjadi itu diakibatkan kesalahan ataupun kelalaian orang yang menganggap urusan instalasi listrik hal sepele. Padahal dampaknya sangat besar bila terjadi korsleting karena bisa menimbulkan percikan api,” pungkasnya.