ABATANEWS.COM – Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla (JK), menegaskan bahwa penanganan pascabencana dilakukan melalui tiga tahap utama. Mulai dari tanggap darurat hingga rekonstruksi.
Hal itu disampaikannya usai meninjau Lokasi Banjir Bandang dan Posko Pengungsian Palang Merah Indonesia (PMI) di Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (18/12/2025).
Menurut JK, tahap pertama adalah tanggap darurat, di mana para korban masih tinggal di lokasi pengungsian dan kebutuhan dasar menjadi prioritas utama. Tahap kedua adalah rehabilitasi, yakni pembersihan lingkungan dan rumah warga yang terdampak bencana.
Baca Juga : Pasca Banjir Bandang, Rp 60 Triliun Digunakan Purbaya Pulihkan Sumatera
“Setelah itu masuk tahap ketiga, yaitu rekonstruksi, bagaimana mengembalikan suasana kehidupan dan pekerjaan masyarakat seperti semula, termasuk sawah dan kebun,” ujar JK.
Ia menjelaskan, seluruh tahapan tersebut mendapat dukungan dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta PMI. Bantuan logistik dan kebutuhan dasar telah dipersiapkan, termasuk dukungan untuk pembersihan rumah warga.
“Untuk tahap awal, kita fokus membersihkan rumah-rumah. Nanti bantuan lain seperti minuman dan kebutuhan tambahan akan dikirim,” katanya.
Baca Juga : Di Unhas, JK Soroti Perangkap Pendapatan Menengah dan Ketergantungan SDA Indonesia
Terkait pelayanan kesehatan, JK menyebutkan bahwa petugas medis PMI telah bekerja secara bergilir. Rotasi dilakukan karena sebagian petugas telah bertugas selama dua minggu di lokasi bencana.
“Petugasnya bergantian. Ada yang datang dari berbagai daerah, termasuk relawan, tenaga medis, polisi, dan TNI,” jelasnya.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai pemulihan trauma anak-anak korban bencana, JK menekankan pentingnya mengembalikan mereka ke rumah masing-masing terlebih dahulu.
Baca Juga : Tim Medis Sulsel Layani 14 Posko Kesehatan di Kecamatan Terdampak Banjir di Aceh Tamiang
“Trauma itu ada, terutama pada anak-anak. Yang paling penting sekarang adalah mereka bisa kembali ke rumah. Itu bagian dari pemulihan awal,” ujarnya.
JK memperkirakan proses pembersihan dan pemulihan awal di wilayah terdampak akan berlangsung sekitar empat minggu, sebelum masyarakat benar-benar dapat kembali beraktivitas secara normal.