ABATANEWS, KALTIM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi terkait deflasi yang melanda RI dalam kurun waktu lima bulan terakhir. Menurut, penting memahami penyebab deflasi untuk memastikan kondisi perekonomian tetap terkendali dan stabil.
“Yang pertama, coba dicek betul deflasi itu karena penurunan harga-harga barang. Karena pasokannya baik, karena distribusinya baik, karena transportasi nggak ada hambatan atau karena memang ada daya beli yang berkurang?” ujar Jokowi dalam keterangannya saat menghadiri Nusantara TNI Fun Run 2024 yang digelar di IKN, pada Minggu (6/10/2024).
Jokowi menegaskan, baik deflasi maupun inflasi harus dikendalikan dengan baik untuk menjaga stabilitas harga yang tidak merugikan berbagai pihak, mulai dari produsen hingga konsumen. Menurutnya, keseimbangan antara harga yang stabil dan kemampuan produsen untuk terus berproduksi sangat penting.
Baca Juga : Akhir Tahun, Inflasi Sulsel Berada Diangka 1,53 Persen
“Apapun yang namanya deflasi maupun inflasi, dua-duanya memang harus dikendalikan sehingga harga stabil, tidak merugikan produsen—bisa petani, bisa nelayan, bisa UMKM, bisa pabrikan—tapi juga dari sisi konsumen supaya harga juga tidak naik,” ungkap Presiden.
Dalam situasi saat ini, Jokowi mengungkapkan bahwa inflasi tahunan (year on year) masih berada di tingkat yang cukup baik, sekitar 1,8 persen. Namun, ia memperingatkan agar angka tersebut tidak terlalu rendah sehingga tidak merugikan produsen, khususnya petani dan sektor-sektor lain yang berkaitan dengan produksi.
“Pengendalian itu yang diperlukan, keseimbangan itu yang diperlukan. Kita saat ini kalau terakhir inflasi year on year itu kira-kira 1,8 persen, baik, tapi jangan sampai itu terlalu rendah juga supaya produsen tidak dirugikan, supaya petani yang berproduksi tidak dirugikan,” ucap Presiden.
Baca Juga : Lengser dari Istana, Jokowi Diantar Pakai Pesawat TNI AU ke Solo
Presiden Jokowi pun menegaskan bahwa menjaga keseimbangan ini tidaklah mudah. Meski demikian, pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan stabilitas harga yang berkelanjutan guna melindungi baik produsen maupun konsumen di seluruh sektor perekonomian.
“Menjaga keseimbangan itu yang tidak mudah dan kita akan berusaha terus,” jelas mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Sebelumnya, Indonesia kembali melanjutkan tren deflasi berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Disebutkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) September 2024 mengalami deflasi sebesar 0,12% (month to month/MtM).
Baca Juga : Usai Makan Malam dengan Tamu Negara, Prabowo Subianto Umumkan Susunan Kabinet
Dengan demikian, Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan beruntun. Sebelumnya, RI pernah terjadi deflasi yang cukup panjang semala 7 bulan berturut-turut pada 1999.