Kamis, 29 Februari 2024 21:08

Jokowi Harap PT Kaltim Amonium Nitrat Mampu Turunkan Impor Bahan Baku Pupuk

Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat, di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (29/02/2024).
Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat, di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (29/02/2024).

ABATANEWS, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berharap PT Kaltim Amonium Nitrat mampu turunkan impor bahan baku pupuk. Bahan baku tersebut yakni amonium nitrat yang terus diimpor dari luar negeri.

Jokowi mengatakan Indonesia masih mengimpor beberapa komponen pupuk, termasuk amonium nitrat, yang merupakan bahan baku kunci. Namun dengan hadirnya pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat mampu menurunkan impor amonium nitrat dari sebelumnya 21 persen menjadi sekitar 8 persen.

“Dengan dibangunnya Pabrik Kaltim Amonium Nitrat ini, akan mengurangi dari 21 persen impor dikurangi 8 persen, artinya masih juga 13 persen kita masih impor,” kaaa Jokowi saat meresmikan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat, di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024).

Baca Juga : Lengser dari Istana, Jokowi Diantar Pakai Pesawat TNI AU ke Solo

Jokowi meyakini, pendirian pabrik ini dapat mendorong kemandirian pangan di tanah air sekaligus upaya strategis dalam menghadapi krisis pangan global. Pasalnya, jika dulu Indonesia ingin impor beras atau gandum sangat mudah didapatkan.

Berbeda halnya dengan sekarang, ada 22 negara yang dulunya gampang diimpor beras dan gandumnya kini menahan. Bahkan, sejumlah negara sampai menyetop impor beras dan gandum ke negara lain.

“Artinya, pangan ke depan menjadi sangat penting sekali bagi semua negara dan produktivitas pangan kita memerlukan yang namanya pupuk,” ujar Jokowi.

Baca Juga : Usai Makan Malam dengan Tamu Negara, Prabowo Subianto Umumkan Susunan Kabinet

Adapun pabrik yang dibangun ini, dengan investasi sebesar Rp1,2 triliun. Diharapkan tidak hanya meningkatkan ketersediaan bahan baku pupuk di dalam negeri, tetapi juga mendorong kemandirian dan produktivitas pangan Indonesia.

“Saya minta ekspansi ini diteruskan sehingga substitusi barang-barang impor itu bisa kita lakukan,” tegas Jokowi.

Penulis : Wahyu Susanto
Komentar