Sabtu, 17 Juni 2023 20:10

JK Minta Remaja Masjid Belajar Bisnis dari Pemuda Thionghoa

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla dalam acara MOU antara Prima DMI dan Ikatan Pemuda Tionghoa (IPTI) di Gedung DMI, Jalan Matraman, Jakarta Timur, jumat (16/06/2023).
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla dalam acara MOU antara Prima DMI dan Ikatan Pemuda Tionghoa (IPTI) di Gedung DMI, Jalan Matraman, Jakarta Timur, jumat (16/06/2023).

 

ABATANEWS.COM – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) meminta remaja masjid yang bergabung dalam Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) untuk belajar bisnis dari pemuda Thionghoa. JK menilai para pemuda Thionghoa memiliki etos kerja dan kecerdasan dalam menjalankan bisnis.

Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan di acara MOU antara Prima DMI dan Ikatan Pemuda Tionghoa (IPTI). Tema yang diusung, yakni “Sinergitas dan Kolaborasi Wirausaha : Gerakan Ekonomi Masjid dari Ummat Kuatkan Rakyat” di Gedung DMI, Jalan Matraman, Jakarta Timur, jumat (16/06/2023).

Baca Juga : JK Temui Delegasi Hamas di Kuala Lumpur, Bahas Solusi Perdamaian di Palestina

“Selalu saya sampaikan bahwa masyarakat Thionghoa mempunyai kemampuan yang tinggi dalam ekonomi karena semangat dan kerja keras beserta kemampuan marketing yang baik, inilah yang harus dipelajari dan contoh-contoh. Karena itulah maka kerjasama antara Pemuda masjid ini dan pemuda Thionghoa penting” jelas JK.

JK menambahkan sharing pengalaman itu bukan hanya sekedar berdiskusi saja tapi juga melakukan praktik lapangan langsung agar remaja masjid dan pemuda Thionghoa dapat bertukar pengalaman.

“Nanti pengalaman itu kita harapkan dengan melihat dan merasakan, jadi nanti diskusi berjalan untuk melihat bagaimana industri atau toko berjalan sehingga nanti terjadi suatu hubungan dan toleransi yang baik” imbuh Wapres RI ke 10 dan 12 ini.

Baca Juga : Jelang Ramadan, Ini Pesan Ketua DMI Jusuf Kalla

JK menegaskan ide kerja sama antara remaja masjid dan Thionghoa ini tidak ada kaitan dengan isu miring yang ditudingkan kepada etnis Thionghoa yang menguasai 50 persen ekonomi Indonesia di ICMI.

Menurut JK kerja sama ini telah digagasnya semenjak 3 bulan lalu bersama ketua umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Wilianto Tanta.

“Ini tidak ada hubungannya dengan ribut-ribut karena pidato saya di ICMI salah diartikan. Ini pembicaraan saya dengan Wili (Wilianto Tanta) sekitar 2-3 bulan lalu” tegas JK.

Penulis : Wahyuddin
Komentar