Selasa, 01 Februari 2022 08:32

JK Minta BNPT Ambil Tindakan jika Pesantren Terbukti Terpapar Teroris

Mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengambil tindakan terkait dugaan Pondok Pesantren yang terpapar aksi terorisme dalam Rakernas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin, (31/01/2022). (foto: instimewa)
Mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengambil tindakan terkait dugaan Pondok Pesantren yang terpapar aksi terorisme dalam Rakernas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin, (31/01/2022). (foto: instimewa)

 

ABATANEWS, JAKARTA – Mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengambil tindakan. Yakni terkait dugaan Pondok Pesantren yang terpapar aksi terorisme.

“Kalau ada bukti, silahkan (BNPT) ambil tindakan. Jangan hanya mengeluarkan isu lalu semuanya pondok pesantren merasa dicurigai,” ujar JK dalam Rakernas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin, (31/01/2022).

Baca Juga : Kapolri Ungkap 181 Teroris Ditangkap Sejak 2023 Hingga 2024

Untuk membuktikan dugaan tersebut, BNPT bisa saja memanggil satu persatu pondok pesantren yang dicurigai. Kemudian apakah data terkait hasil pemanggilan tersebut perlu dibuka ke publik atau tidak sama sekali.

Menurut JK, hal itulah yang bisa dilakukan. Pasalnya, jika diumumkan begitu saja tanpa bukti maka justru akan menimbulkan keresahan.

“Jadi orangnya bisa dipanggil. Daripada diumumkan begitu saja tanpa jelas kan pondok pesantren menjadi resah. Tapi harus yakin dan ada buktinya,” imbuh Ketua DMI tersebut.

Baca Juga : JK Minta Masyarakat Aceh Perlakukan Para Imigran Rohingya dengan Cara-cara Beradab

Sementara itu, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, Selasa (25/1/22), lalu, Ketua BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan soal 198 pesantren yang dicap terafiliasi jaringan terorisme. Bahkan Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid, Minggu (30/1/) kemarin, ikut menjelaskan soal pernyataan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar itu.

Penulis : Redaksi
Komentar