ABATANEWS, MAKASSAR – Lonjakan harga bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 semakin tinggi di Kota Makassar. Salah satunya, yakni harga cabai yang semakin pedas.
Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah VI Makassar, Hilman Pujana mengatakan lonjakan harga tersebut tak bisa dihindari. Terlebih, saat ini telah memasuki akhir tahun dan membuat sejumlah faktor bisa mempengaruhi kenaikan harga cabai.
Baca Juga : Diduga Lakukan Monopoli, KPPU Mulai Sidang Google
“Misalnya curah hujan yang tinggi sehingga mempengaruhi hasil produksi pertanian di sejumlah daerah,” ungkap Hilman Pujana, Jumat (24/12/2021).
Selain itu, faktor lain yang membikin harga cabai mengalami kenaikan karena komiditas tersebut merupakan produk musiman. “Sehingga memasuki akhir tahun stok menjadi terbatas,” imbuhnya.
Dari data yang dihimpun di Pasar Pabaeng-baeng Makassar, harga cabai yang kian meroket terdiri dari beberapa jenis. Misalnya, cabe rawit yang sebelumnya dibanderol dengan harga Rp. 15.000 ribu per-kg naik menjadi Rp. 85.000 per-kg.
Baca Juga : Harga Cabai di Pasar Sungguminasa Gowa Sudah Turun, Kini Rp 30 Ribu per Kilogram
Kemudian cabe kriting sebelumnya dihargai Rp. 20.000 ribu per-kg naik menjadi Rp. 50.000 ribu per-kg. Tak sampai di situ, cabe merah turut mengalami kenaikan dari harga sebelumnya Rp. 25.000 ribu per-kg naik menjadi Rp. 45.000 rupiah per-kg.
Adapun komuditi lain yang mengalami kenaikan yakni minyak curah yang sebelumnya dihargai Rp. 30 ribu rupiah per-6 Mili liter menjadi Rp. 45.000 rupiah. Kemudian beras jenis premium yang sebelumnya Rp. 252.000 rupiah menjadi Rp. 257.000 rupiah per-55 kg.
Terakhir adalah telur dari Rp. 43.000 rupiah per-satu rak naik menjadi Rp. 48.000 rupiah. “Beberapa bahan pokok ini ikut naik seperti telur, beras dan minyak goreng,” pungkasnya.