ABATANEWS, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengeluarkan pernyataan penting terkait perubahan pola awal musim hujan di Indonesia. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa awal musim hujan 2024/2025 di sebagian wilayah Indonesia mengalami keterlambatan dibandingkan prediksi sebelumnya, dengan sejumlah wilayah di Pulau Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua menjadi area yang paling terdampak.
Menurut Dwikorita, sekitar 14 persen wilayah atau 96 zona musim (ZOM) mengalami kemunduran awal musim hujan. Sementara itu, beberapa wilayah seperti Sumatera, pesisir utara Jawa, dan Kalimantan justru diperkirakan akan mengalami musim hujan yang datang lebih cepat.
“Variasi pola curah hujan di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak,” jelas Dwikorita dalam konferensi pers daring, Kamis (19/9/2024). Ia menambahkan, kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk lebih siap menghadapi kemungkinan dampak yang beragam, mulai dari kekeringan yang berkepanjangan di wilayah yang musim hujannya mundur hingga potensi banjir di wilayah yang mengalami percepatan.
Baca Juga : Seluruh Wilayah Sulsel Hujan Sedang dan Ringan Siang Ini, BMKG: Waspada Kilat dan Petir
Dalam rinciannya, BMKG memprediksi beberapa wilayah akan mulai merasakan musim hujan sejak Agustus 2024, namun sebagian besar baru akan mengalaminya pada September hingga November. Adapun wilayah yang akan mengalami musim hujan pada bulan-bulan tersebut telah dipetakan secara detail oleh BMKG.
Wilayah-Wilayah yang Diprediksi Masuk Musim Hujan di Akhir Tahun
Pada September 2024, musim hujan diprediksi akan terjadi di wilayah pesisir timur laut Sumatera Utara, sebagian Riau, Jambi, dan sebagian Sumatera Selatan. Wilayah Kalimantan dan Papua juga akan mulai memasuki musim hujan pada bulan ini.
Baca Juga : Perkiraan Cuaca di Wilayah Sulsel Hari Ini, Makassar, Gowa, Maros Berpotensi Hujan
Oktober 2024 akan menjadi bulan krusial bagi sebagian besar wilayah Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan, termasuk Maluku dan Papua Barat, yang akan menerima curah hujan pertama mereka. Sementara itu, wilayah Bali, NTB, NTT, serta sebagian besar Sulawesi dan Papua, diperkirakan baru akan mengalami musim hujan pada November 2024.
Waspadai Dampak Ekonomi dan Kesehatan
Perubahan pola musim hujan ini memiliki dampak besar, terutama bagi sektor pertanian yang sangat bergantung pada kestabilan cuaca. Keterlambatan atau percepatan musim hujan bisa memengaruhi hasil panen, khususnya di wilayah-wilayah yang sangat bergantung pada pola tanam yang sesuai dengan curah hujan.
Baca Juga : BMKG Prediksi Seluruh Wilayah Sulsel Dilanda Hujan Pada Siang Ini
Selain itu, BMKG juga mengingatkan potensi peningkatan penyakit yang terkait dengan musim hujan, seperti demam berdarah dan penyakit pernapasan, di wilayah-wilayah yang mengalami curah hujan tinggi lebih awal dari biasanya.
Dengan perubahan yang tidak menentu ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memantau informasi cuaca terkini dari BMKG.
