ABATANEWS, MAKASSAR – Kalau hanya untuk menyebar komentar negatif, sebaiknya diurungkan bermedia sosial. Untuk itu, sangat dibutuhkan kematangan jika ingin bermedia sosial yang positif atau jadi konten kreator.
Kematangan yang dimaksud adalah bagaimana seseorang mampu mengelola konten apa yang dibutuhkan kedepannya, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan. Sebab kematangan itu dilihat dari ide konten yang dibuat dan dipublikasikan.
Hal itu disampaikan Tokoh Pemuda Makassar, dr Udin Malik ke puluhan pemuda dalam kegiatan Workshop IPTEK untuk Pemuda dengan tema “Konten Kreator di Era Digitalisasi” di Golden Tulip Hotel, Sabtu (15/04).
Baca Juga : KK Kota Makassar Tingkatkan Kesadaran Warga Tentang Penyakit Menular dan Tidak Menular
Pemuda yang juga merupakan Ketua Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM) itu menyampaikan, saat ini harus disadari bahwa di media sosial itu dominan trennya flexing. Tren dimana orang lebih ke prilaku pamer.
“Nah untuk tidak menjadi salah satu bagian dari itu, kita baiknya menciptakan positif era,” tegasnya.
Menciptakan era positif itu dalam media sosial yang dimiliki, kata dr Udin Malik bisa dilakukan jika fokus. Misalnya, jika ingin dikenal dengan intelektual, harus fokus konten intelektual.
Baca Juga : Ganjar Kunjungi Sekretariat TPD Sulsel, dr Udin Malik: Tekankan Pelibatan Masyarakat dalam Setiap Kegiatan
“Mengapa hal ini perlu, sebab media sosial itu bisa menjadi vitamin dan juga bisa menjadi racun bagi diri sendiri,” katanya.
Alumni Fakultas Kedokteran Unhas 2013 yang meraih predikat Summa Cumlaude dengan IPK 4.00 mengutarakan sebaiknya pemuda saat ini harus berani mengagas konten yang lebih positif. Sebab, harus disadari bahwa media sosial itu adalah bagian dari pengembangan diri.
“Kenapa disebut bagian dari pengembangan diri, karena apa yang ada di media sosial itu sangat memberi pengaruh karena tren, sebab dalam keseharian apa yang ada di media sosial kerap itu yang dijadikan acuan kita,” ucapnya.
Baca Juga : Pastikan Anak Mendapatkan Pendidikan, dr Udin Malik: Terciptanya Sustainable Leadership Bisa Tercapai
Lalu, apakah konten positif itu bisa viral? Pertanyaan yang banyak disampaikan pemuda yang hadir.
Dokter Udin Malik pun menceritakan pengalamannya saat Gempa Palu. Apa yang dilakukannya viral dan justru dihubungi oleh program televisi nasional, yaitu Mata Najwa.
“Saat itu, di Palu ada korban gempa yang lagi mau melahirkan, tetapi hanya tinggal di barak pengungsian, saya sebagai dokter relawan dan saat itu tidak ada dokter ahli dibagian itu akhirnya saya bersama tenaga kesehatan melakukan tindakan dan Alhamdulillah anak dari korban itu kembar dan selamat. Ada salah orang upload dari tindakan kami dan akhirnya viral,” bebernya.
Baca Juga : Kunjungi Korban Kebakaran di Teuku Umar, dr Udin Malik Disambut Hangat Masyarakat
Dari pengalaman itu, dr Udin Malik menyampaikan bahwa jangan takut untuk membuat konten positif. Selama dikonsep dan fokus pasti akan memberikan hasil terbaik.
“Jangan biarkan kesulitan hari ini menghalangi kesuksesan kedepannya,” tuturnya.