ABATANEWS – Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Akan tetapi, sejumlah tantangan harus dilalui pemerintah agar hal tersebut bisa terwujud.
Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, Aminuddin Aziz mengatakan ada beberapa tantangan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Antara lain masih lemahnya sinergi antar pemangku kepentingan.
“Dan beragamnya sikap bahasa para pelaku diplomasi bahasa dan pemangku kepentingan,” ujar Aminuddin dalam Webinar Internasionalisasi Bahasa Indonesia yang diselenggarakan KBRI di London dilansir Jumat (29/4/2022).
Ia menambahkan dalam dua tahun terakhir banyak pihak melakukan berbagai upaya internasionalisasi Bahasa Indonesia. Namun masih sektoral dan dilakukan secara terpisah.
“Jadi, untuk menguatkan posisi Bahasa Indonesia diperlukan sinergi semua sektor dan antaraktor diplomasi bahasa,” tegas Aminuddin.
Adapun diketahui, Indonesia sendiri telah mengusulkan agar Bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN. Aminuddin pun menawarkan “strategi lompatan katak” sebagai solusinya.
Strategi tersebut yaitu mencari lompatan lain atau arena lain yang lebih luas untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia ke dunia internasional. “Namun langkah ini perlu dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah menambahkan. Upaya internasionalisasi bahasa Indonesia merupakan perwujudan jati diri dan upaya meningkatkan daya saing bangsa.
“Bahasa Indonesia juga sebagai salah satu aset daya lunak atau soft power Indonesia yang dapat dimanfaatkan dalam diplomasi publik,” ungkap Faizasyah.