ABATANEWS, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto bersiap melakukan kunjungan luar negeri perdananya yang ambisius, menyambangi lima negara kunci dalam dua pekan yang dimulai Jumat (8/11/2024) hingga Minggu (24/11/2024).
Lawatan ini bukan hanya sekadar kunjungan seremonial, tetapi juga upaya diplomasi strategis untuk memperkuat hubungan internasional dan memperkokoh posisi Indonesia dalam berbagai isu global, mulai dari pengentasan kemiskinan hingga kerja sama ekonomi lintas negara.
China: Mempererat Kerja Sama Bilateral di Tengah Kecamuk Ekonomi Global
Baca Juga : Apakah Benar Prabowo Punya Pengaruh di Pilwalkot Makassar? Kalau Gerindra Tak Signifikan
Kunjungan Prabowo diawali dengan perjalanan ke China pada 8-10 November 2024. Di Beijing, ia akan bertemu Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan pejabat penting Partai Komunis China. Selain membahas kerja sama ekonomi, kunjungan ini menjadi simbol penting, khususnya dengan penempatan karangan bunga di Monumen Pahlawan Rakyat China. Hal ini menunjukkan solidaritas yang diharapkan mempererat hubungan bilateral kedua negara di tengah dinamika ekonomi dan politik yang menantang.
Amerika Serikat: Menjalin Aliansi untuk Peningkatan Kesejahteraan
Setelah China, Prabowo akan bertolak ke Washington DC, Amerika Serikat, untuk bertemu Presiden Joe Biden. Agenda pertemuan mereka difokuskan pada pengembangan kerja sama yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan dan hubungan yang saling menguntungkan. Pembahasan ini diharapkan memperkokoh posisi Indonesia di kawasan Asia-Pasifik, serta membuka peluang kolaborasi yang lebih konkret di sektor-sektor kunci seperti teknologi, pertahanan, dan perubahan iklim.
Baca Juga : Malam-malam, Prabowo Mendadak Ajak Jokowi Makan di Angkringan Semar Solo
Peru: Memperluas Pengaruh Indonesia di Forum APEC
Lanjut ke Amerika Selatan, Prabowo akan mengunjungi Peru dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC pada 14-15 November 2024. Pertemuan ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menyuarakan pentingnya penanganan kemiskinan dan kelaparan di tengah tantangan ekonomi global. Dengan penandatanganan perjanjian bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan layanan, Indonesia dan Peru diharapkan dapat memperkuat ikatan diplomatik dan mendorong interaksi antarwarga negara kedua belah pihak.
Brasil: Mengangkat Isu Ketahanan Pangan di Forum G20
Baca Juga : Mentan Amran Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Program Cetak Sawah di Merauke
Dari Peru, Prabowo akan bertolak ke Brasil untuk menghadiri KTT G20 di Rio de Janeiro pada 18-19 November 2024. Dalam forum internasional ini, Prabowo berencana menyoroti pentingnya upaya global melawan kemiskinan dan kelaparan, sambil mendorong kebijakan ketahanan pangan yang lebih inklusif. Pertemuan ini diharapkan membuka jalur kerja sama baru dengan negara-negara anggota G20 yang dapat membantu mewujudkan ketahanan ekonomi nasional Indonesia.
Inggris: Penguatan Ekonomi Hijau dan Kerja Sama Investasi
Mengakhiri perjalanannya, Prabowo akan menuju Inggris untuk bertemu Perdana Menteri Keir Starmer dan Wali Kota London Sadiq Khan. Agenda penting lainnya adalah pertemuan dengan Raja Charles di Istana Buckingham serta diskusi dengan para pebisnis di sektor energi, seperti British Petroleum (BP).
Baca Juga : Status Pailit Sritex, Pemerintah Pastikan Tak Ada PHK Massal
Lawatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama investasi dan energi ramah lingkungan, yang sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan.