Rabu, 09 April 2025 08:04

Inflasi Provinsi Gorontalo Melonjak Tajam Pada Maret 2025, Capai Angka 2,88 Persen

Inflasi Provinsi Gorontalo Melonjak Tajam Pada Maret 2025, Capai Angka 2,88 Persen

ABATANEWS, Gorontalo – Setelah mencatat deflasi di awal tahun, laju inflasi Provinsi Gorontalo melonjak tajam pada Maret 2025, menjadikannya yang tertinggi di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo melaporkan inflasi month-to-month (mtm) mencapai 2,88 persen, jauh di atas inflasi nasional yang tercatat 1,65 persen.

Kepala BPS Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, mengungkapkan bahwa lonjakan inflasi ini dipicu oleh peningkatan pengeluaran masyarakat pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 4,00 persen, menyumbang 1,47 persen terhadap total inflasi bulan Maret. Sementara itu, kelompok perumahan dan energi mencatat inflasi 10,68 persen dengan andil 1,41 persen,” jelas Mukhanif saat menyampaikan Berita Resmi Statistik di Aula Dulohupa, Selasa (8/4/2025).

Baca Juga : Pimpinan OPD dan Korpri Kota Gorontalo Gelar Hatam Qur’an di Bulan Ramadan

Ramadan dan Idulfitri Meningkatkan Permintaan

Tingginya inflasi dalam kelompok makanan dan minuman tidak terlepas dari momentum Ramadan dan Idulfitri. Permintaan masyarakat terhadap bahan pangan meningkat, mendorong kenaikan harga beberapa komoditas seperti cabai rawit, ikan oci/selar, bawang merah, dan ikan layang.

Meskipun beberapa komoditas seperti kangkung, beras, kemiri, dan tomat mengalami penurunan harga, dampaknya tidak cukup signifikan untuk menahan laju inflasi.

Baca Juga : Provinsi Gorontalo Alami Deflasi 0,29 Persen pada Februari 2025

Berakhirnya Diskon Listrik Meningkatkan Biaya Rumah Tangga

Inflasi di kelompok perumahan dan energi juga mengalami lonjakan signifikan. Berakhirnya kebijakan diskon tarif listrik menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan biaya di sektor ini.

“Setelah diskon berakhir, masyarakat langsung merasakan kenaikan biaya listrik, yang menjadi penyumbang utama inflasi di kelompok ini,” tambah Mukhanif.

Baca Juga : Pemprov Gorontalo Gelar Bimtek Risk Register, Dorong Kinerja OPD Lebih Optimal

Transportasi Justru Alami Deflasi

Berbeda dengan sektor lainnya, kelompok transportasi justru mengalami deflasi sebesar 0,48 persen. Penurunan ini didorong oleh turunnya harga tiket pesawat, tarif ojek online, serta harga oli dan suku cadang kendaraan.

Inflasi Tahunan dan Tahun Kalender Masih Terkendali Secara tahunan (year-on-year), inflasi Gorontalo tercatat 1,76 persen (Maret 2025 terhadap Maret 2024), sementara secara tahun kalender (year-to-date) mencapai 1,29 persen (Maret 2025 terhadap Desember 2024).

Baca Juga : Inspektorat Provinsi Gorontalo Gelar Halal Bihalal Sambut Ramadhan 1446 H

Menariknya, meskipun inflasi tahunan relatif moderat, kontribusi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan sumbangan inflasi tahunan sebesar 1,89 persen.

Mukhanif menambahkan bahwa pola kenaikan inflasi pada bulan Maret bukanlah hal baru. “Melihat tren tahun-tahun sebelumnya, bulan Maret memang selalu menunjukkan peningkatan karena bertepatan dengan momen Ramadan dan Lebaran,” pungkasnya.

Penulis : Wahyuddin
Komentar