ABATANEWS – Pemerintah pusat memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) keluar pulau Jawa. Pemindahan ini, juga dicantumkan dalam RPJMN 2020-2024.
Dengan begitu, terdapat sejumlah kementerian yang akan bekerja ekstra guna menyukseskan pembangunan IKN Nusantara, di Provinsi Kalimantan Timur. Salah satunya, adalah Kemenkominfo yang juga mulai bekerja dengan program kerjanya Gerakan Menuju 100 Smart City.
Pembangunan Ibu Kota Negara akan memberikan dampak positif di semua sektor kehidupan masyarakat. Baik dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Baca Juga : Perintah Prabowo ke Basuki: 2025 Pindahkan ASN, 2028 Bangun Kantor DPR di IKN
Dalam pengembangan teknologi, terdapat tiga indikator utama yang menjadi pembangunan ekosistem digital. Pertama, peringkat sangat tinggi dalam indeks pengembangan pemerintahan digital atau e-government development indeks dari United Nation.
Kedua, tingkat konektivitas digital dan TIK yang mencapai 100% untuk semua penduduk dan bisnis,. Ketiga, tingkat kepuasan berbisnis atau business satisfaction bidang layanan digital yang mencapai 75% atau lebih.
Jika ketiga target tersebut tercapai, maka Smart City IKN akan menjadi kota cerdas yang nyaman, efisien dan modern hingga dapat menjadi kota dunia untuk semua. Saat ini pemerintah sedang membangun infrastruktur TIK di kawasan IKN, yang berorientasi kepada jaringan 5G dan beyond.
Baca Juga : Presiden Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita IKN
Sementara, 4G adalah backbone telekomunikasi nasional kita, namun untuk IKN berorientasi pada jaringan 5G dan beyond. Adapun pembangunan kota pintar pada kawasan wisata prioritas sesuai enam pilar sebagai berikut.
Smart environtment yaitu menyiapkan kawasan wisata prioritas menjadi kawasan yang bersih, bebas sampah, dan tertib, tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya. Kemudian Smart economy, emastikan implementasi TIK dalam proses transaksi (cashless)
berlangsung di kawasan wisata prioritas dan pemerintah daerah sekitarnya.
Baca Juga : Presiden Prabowo Jadwalkan Kabinet Merah Putih Bertandang ke IKN
Ada pula Smart branding, yang membantu pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas dalam meningkatkan kunjungan wisata. Berikutnya Smart government, memastikan pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara berkualitas dalam upaya pelayanan publik yang baik.
Kemudian Smart society, memastikan masyarakat tujuan wisata prioritas dan kawasan sekitarnya memiliki kapasitas unggul dan mampu menjadi tuan rumah yang baik. Terakhir, Smart living, mendorong situasi kawasan wisata prioritas yang kondusif dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan, melalui penyediaan transportasi, logistik yang tentram, aman, dan ramah
Dalam membangun Smart City tentu ada tantangan dan peluang yang dihadapi. Smart city bukan hanya mengenai teknologi tetapi upaya-upaya inovatif dalam merubah ekosistem kota, teknologi berperan sebagai enabler yang membuat segala sesuatunya lebih mudah digunakan dan dimanfaatkan.
Baca Juga : Jokowi Resmikan Mayapada Hospital Nusantara, RS Berstandar Internasional di IKN
Penulis: Anugerah Paradana S. Marsuki, Prodi Ilmu Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Makassar