ABATANEWS, BANTAENG – Karyawan PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia atau Huadi Group kompak mengikuti penyuluhan edukasi kesehatan dan Basic Safety Training (BST) untuk meminimalisir angka kecelakaan kerja.
Kepala Klinik Huadi Group, dr. Eka menjelaskan, kegiatan tersebut berlangsung selama 12 hari untuk seluruh pabrik dalam Huadi Group. Khusus PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia sendiri sudah berlangsung selama dua hari dari 29-30 Mei 2024.
“Antusias teman-teman pekerja sangat bagus untuk kehadiran dan mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan dan basic safety training,” kata dr. Eka kepada awak media, Kamis, 30 Mei 2024.
Baca Juga : Huadi Group Safari Kamtibmas di Mesjid Jami Rahmah Bungeng
dr. Eka berharap semoga kegiatan ini dapat dipahami dan menjadi modal masing-masing karyawan dalam menjalankan tugas lingkungan pabrik Huadi Group.
“Semoga materi yang kami sajikan dapat diterima dengan baik oleh teman-teman, dan memahami materi edukasi tersebut,” timpanya
Sementara itu, Perwakilan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia, Aswar berharap, penyuluhan edukasi kesehatan dan BST ini dapat mempengaruhi kecelakaan kerja bahkan sampai zero accident.
Baca Juga : Kemnaker RI Latih Karyawan Huadi Group Khusus Operator Pesawat Angkut dan Angkat
“Tujuan penyuluhan edukasi kesehatan dan basic safely training ini, agar angka kunjungan pasien dan kecelakaan kerja di Huadi Group berkurang atau zero accident,” harap Aswar.
Menurut Aswar, BST adalah program pelatihan wajib ditempuh setiap karyawan di lingkungan Huadi Group. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dasar dalam keselamatan.
Tujuannya, untuk memastikan setiap pekerja memahami konsep dasar teknik keselamatan kerja, agar mampu menerapkan K3 di lingkungan kerja masing-masing.
Baca Juga : Huadi Group dan Polres Bantaeng Beri Bantuan untuk Korban Kebakaran
“Jadi dengan mengikuti pelatihan, peserta dapat memhami pondasi dasar dalam implementasi SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja),” timpa Aswar.
Lebih jauh, Aswar menjelaskan, output diharapkan dari pelatihan ini para karyawan dapat berpatisipasi aktif dalam penerapan K3. “Sehingga dapat meminimalisir angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja,” pungkasnya.