ABATANEWS — Menteri Koordinator Bidang (Menko) Perekonomian menyampaikan bahwa hingga 1 Oktober 2021, realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos) mencapai Rp117,3 triliun.
“[Realisasi] Perlinsos itu adalah 62,9 persen [dari pagu] atau Rp117,3 triliun,” ujar Airlangga dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (04/10/2021), secara virtual.
Secara rinci Menko Perekonomian memaparkan, realisasi pada klaster Perlinsos tersebut antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dengan realisasi sebesar Rp20,72 triliun atau 73,2 persen dari pagu serta Kartu Sembako Rp29,21 triliun atau 58,5 persen.
Baca Juga : Status Pailit Sritex, Pemerintah Pastikan Tak Ada PHK Massal
“Realisasi BLT Desa sudah mengalami kenaikan, yaitu Rp14,94 triliun atau 51,9 persen, dan Bantuan Subsidi Upah itu Rp5,07 triliun atau 57,7 persen,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan, klaster Perlinsos dan klaster Kesehatan adalah dua komponen Program PEN yang memiliki progres realisasi yang signifikan.
“Kita lihat dari segi kesehatan itu sebesar Rp104,1 triliun, baik itu untuk diagnostik, terapeutik, dan vaksinasi,” ujarnya. Sedangkan realisasi untuk klaster Program Prioritas adalah sebesar 53 persen dari pagu atau Rp62,5 triliun.
Baca Juga : Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Target 5 Persen Hingga Akhir Tahun 2024
“Dukungan UMKM Rp68,43 triliun atau 42,1 persen dan klaster Insentif Usaha Rp59,41 triliun atau 94,6 persen,” pungkasnya.