ABATANEWS, JAKARTA — Harga beras di hampir wilayah Indonesia naik tajam. Bahkan, kenaikannya ada yang berada di harga Rp15.000 dari yang sebelumnya cuma Rp13.000.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan, kenaikan harga beras di pasaran diakibatkan oleh fenomena super El Nino yang terjadi di tujuh provinsi Indonesia. Hal ini mengakibatkan pasokan beras dari petani menjadi berkurang.
“Problemnya karena pasokan dari petani, pasokan dari penggilingan itu kurang karena ada super El Nino di tujuh provinsi,” kata Jokowi saat meninjau harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Merdeka, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (21/9/2023).
Baca Juga : Jokowi Teken Perpres Jaminan Kesehatan Seumur Hidup Bagi Mantan Menterinya
Menurut dia, pemerintah tengah menambah cadangan beras melalui impor. Jokowi berharap upaya ini dapat menutup kekurangan produksi sehingga harga beras dapat kembali stabil.
“Ya kita memperbesar cadangan strategis lewat impor karena untuk menutup kekurangan produksi yang ada,” ujarnya.
Jokowi menyampaikan, harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Merdeka, Kota Samarinda masih terkendali dengan baik. Dia menjelaskan bahwa sejumlah komoditas pokok bahkan mengalami penurunan harga, diantaranya adalah cabai dan juga bawang.
Baca Juga : Berikut Agenda Presiden Jokowi Jelang Purnatugas, Akan ke IKN Besok
“Bahkan cabai harganya juga turun, kemudian bawang putih harganya juga turun, bawang merah harganya juga turun,” tutur Jokowi.
Namun, harga beras yang ada di pasar tersebut masih tergolong tinggi dan belum mengalami penurunan. Kendati begitu, Jokowi menyebut saat ini beras SPHP dari Bulog sudah mulai disalurkan ke pasar tersebut.
“Kita harapkan dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog, harga juga bisa turun—beras ya,” ucap dia.