ABATANEWS, JAKARTA — Dalam perkembangan terbaru konflik Gaza-Israel, Hamas mengumumkan kesiapannya untuk menghentikan perlawanan, namun dengan syarat yang ketat.
Seorang pejabat senior Hamas mengungkapkan kepada AP bahwa langkah gencatan senjata ini harus disertai komitmen dari Israel.
Hamas meminta Israel memenuhi beberapa persyaratan utama, termasuk pertukaran tahanan dan akses bantuan internasional ke Gaza.
Baca Juga : Israel Pastikan Petinggi Hamas Yahya Sinwar Tewas Dalam Serangan di Jalur Gaza
Mereka juga menuntut penarikan mundur Israel dari Gaza serta pengembalian pengungsi ke tempat asal mereka.
Sementara itu, Mesir terus memainkan peran kunci sebagai mediator dalam usaha meredakan ketegangan.
Upaya ini mendapat sambutan positif dari Perdana Menteri Israel, yang bahkan menginstruksikan Direktur Mossad, David Barnea, untuk segera kembali dari Qatar guna mendukung negosiasi pertukaran tahanan.
Baca Juga : Kata Jusuf Kalla Usai Hadiri Prosesi Pemakaman Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh
Dalam upaya negosiasi ini, situasi di lapangan masih tegang. Dari 251 orang yang ditawan Hamas sejak serangan 7 Oktober 2023, sebanyak 97 orang masih ditahan, sementara 34 lainnya dinyatakan meninggal dunia oleh militer Israel.