ABATANEWS, MAKASSAR – Fenomena perubahan iklim yang melanda Indonesia berdampak ke sejumlah sektor. Seperti saat ini, Indonesia tengah dihadapkan dengan fenomena El Nino termasuk di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dampak El Nino sendiri, mengakibatkan penurunan curah hujan. Perubahan iklim ini (El Nino) diprediksi mulai terjadi pada Agustus-September 2023 mendatang.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Andi Muhammad Arsjad, menegaskan, penanganan El Nino merupakan atensi khusus dan urgensi dari Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Sehingga, pihaknya sudah melakukan rapat terbatas dengan menghadirkan beberapa OPD terkait, untuk segera menyusun langkah-langkah konkrit.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Raih Zona Hijau dan Opini Kualitas Tertinggi atas Kepatuhan Pelayanan Publik
“Pertama dalam waktu dekat ini, Insyaallah akan segera menyampaikan surat edaran kepada pemerintah kabupaten kota terkait upaya-upaya apa yang perlu diperhatikan, dan diantisipasi dalam rangka penanganan El Nino ini,” kata Arsjad di ruang kerjanya, usai Rapat Koordinasi Penanganan Dampak El Nino, yang dipimpin langsung Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Jumat (25/8/2023).
Kemudian, Pemprov Sulsel akan segera membuat SK tanggap darurat. Ini tentu akan disesuaikan dengan aturan dan ketentuan terkait status tanggap darurat itu sendiri. Ketiga, Pemprov Sulsel juga sudah membuat SK Tim dalam rangka pengendalian dan stabilisasi pasokan dan harga komoditas pangan.
Dan tidak kalah pentingnya lanjut dia, kegiatan penanganan El Nino tersebut akan terus melakukan koordinasi fasilitasi. Ini, dalam rangka mendukung dan menjabarkan apa yang menjadi kebijakan dan arahan yang sudah disampaikan Gubernur Sulsel.
Baca Juga : Pastikan Layanan Sesuai Aturan, Komisi IX DPR RI Tinjau RS Kemenkes Makassar
“Saya pikir ini adalah suatu atensi yang sangat luar biasa dari Bapak pimpinan kita, dan saya pikir ini merupakan hal yang sangat mendasar. Karena tidak hanya terkait konsekuensi dampak El Nino terhadap lahan pertanian kita, tapi juga aspek-aspek lain dengan pelayanan dasar termasuk bagaimana penanganan kebutuhan air bersih pada masyarakat kita kedepannya,” jelas Arsjad.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sulselbar, M Imron Rosidi, dalam rapat koordinasi penanganan El Nino, menyampaikan, wilayah kerjanya terdiri atas 30 kabupaten kota di Sulsel dan Sulbar.
Mengenai persiapan komoditi beras untuk Kanwil Sulsel sendiri, untuk beras medium 8.723.842 ton, beras komersial medium dan premium 4.368.830 ton, dan jumlah seluruh jenis beras 13.092.672 ton di 10 daerah se-Sulsel.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis
“Perum Bulog telah resmi mendapatkan penugasan penyaluran bantuan pangan beras tahap II untuk tiga bulan alokasi, Oktober sampai dengan Desember 2023,” pungkasnya.