Senin, 07 April 2025 20:16

Guru Besar UGM Lecehkan Mahasiswa Sejak 2023, Begini Modusnya

Ilustrasi Pelecehan Seksual. (foto: istockphoto)
Ilustrasi Pelecehan Seksual. (foto: istockphoto)

ABATANEWS, YOGYAKARTA — Universitas Gadjah Mada (UGM) mengambil langkah tegas dalam menangani dugaan kekerasan seksual yang melibatkan salah satu guru besar dari Fakultas Farmasi, Edy Meiyanto.

Kasus ini mencuat setelah adanya laporan dari pimpinan fakultas, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UGM.

Sekretaris UGM, Andi Sandi, membenarkan bahwa Satgas PPKS telah melakukan serangkaian pemeriksaan menyusul laporan tersebut.

Baca Juga : Pelecehan Wanita di Stasiun Tanah Abang, KAI Kantongi Identitas Pelaku

Hasil awal mengungkapkan bahwa tindakan kekerasan seksual tersebut dilakukan dengan modus bimbingan dan diskusi di luar lingkungan kampus.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan memang lokasi kejadian itu dilakukan di luar kampus. Kalau dilihat (modusnya) ada (mengajak) diskusi, ada juga bimbingan, ada juga pertemuan di luar (kampus) untuk membahas kegiatan-kegiatan atau lomba yang sedang diikuti (korban),” jelas Andi (5/4/2025).

Kasus ini dilaporkan ke Satgas PPKS UGM pada 2024, meskipun dugaan tindakan kekerasan telah berlangsung sejak 2023. Sejauh ini, sebanyak 13 orang yang terdiri dari saksi dan korban telah dimintai keterangan.

Baca Juga : Kasus Asusila Eks Kapolres Ngada, PPPA Minta Negara Wajib Penuhi Hak-hak Korban

“Yang kami periksa, yang diperiksa teman-teman Satgas (PPKS UGM) itu adalah saksi dan korban. Itu kejadian 2023-2024. Yang dilaporkan ke UGM itu di tahun 2024,” terang Andi.

Sebagai bentuk tanggung jawab institusi, UGM telah membebastugaskan Edy Meiyanto dari seluruh tanggung jawab pekerjaannya sejak pertengahan 2024. Edy sebelumnya memegang berbagai posisi strategis, termasuk Kepala Laboratorium Biokimia Pascasarjana Farmasi UGM dan Ketua Cancer Chemoprevention Research Center di lingkungan yang sama.

Penulis : Azwar
Komentar