Selasa, 27 September 2022 16:15

Gubernur Sulsel Lantik 20 Pengawas dan 98 Kepala Sekolah

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melantik 22 Pejabat Administrator (Eselon III), 20 Pejabat Pengawas (Eselon IV), serta 98 kepala sekolah lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel, yang berlangsung di Baruga Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Jl Sungai Tangka, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, pada Selasa (27/9/2022).
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melantik 22 Pejabat Administrator (Eselon III), 20 Pejabat Pengawas (Eselon IV), serta 98 kepala sekolah lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel, yang berlangsung di Baruga Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Jl Sungai Tangka, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, pada Selasa (27/9/2022).

ABATANEWS, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melantik 22 Pejabat Administrator (Eselon III), 20 Pejabat Pengawas (Eselon IV), serta 98 kepala sekolah lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel, yang berlangsung di Baruga Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Jl Sungai Tangka, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, pada Selasa (27/9/2022).

Pejabat yang dilantik ini sebelumnya ada yang menjabat sebagai Plt dan dianggap telah bertugas dengan baik.

Khusus untuk kepala sekolah, Andi Sudirman mengatakan, sebagian Plt bekerja di wilayah yang bukan merupakan domisilinya.

Baca Juga : Andi Sudirman Sudirman Akan Pilih Calon Gubernur Jakarta Besok, Setelah Itu Baru ke Makassar

“Ada juga persoalan jauh tentang jarak antar sekolah dengan rumahnya. Ada di Bone sampai 240 kilometer dia pulang pergi. Di Maros juga ada 150 kilometer pulang pergi,” katanya.

“Ini yang ingin kita ringankan bebannya dalam bekerja,” katanya.

Menurut Andi Sudirman Sulaiman, persoalan jarak yang jauh mempengaruhi kinerja kepala sekolah dalam bekerja.Sebagian besar gaji mereka hanya dihabiskan untuk ongkos perjalanan.

Baca Juga : Panglima Dozer: Sulsel Butuh Andalah Hati yang Berpengalaman, Bukan Pemimpin Coba-coba

Ia menuturkan ada kepala sekolah yang menghabiskan jutaan sebulan dan mereka rata-rata telah bekerja sebagai kepala sekolah selama empat tahun.

“Ada yang Rp 2 juta sebulan. Kalau setahun berarti bisa mencapai Rp 25 juta dihabiskan untuk ongkos perjalanan,” katanya.

“Ini kita tidak mau mereka habis diongkos. Capek dan lelah akhirnya tidak konsen,” lanjutnya.

Baca Juga : Kampanye Akbar Andalan Hati, Tegaskan Rekam Jejak Nyata untuk Sulsel

Selain itu, juga ada ASN sudah 12 tahun di eselon 4. Kemudian sekarang baru diisi dan ada yang pensiun sehingga jabatan sebelumnya sempat kosong.

Penulis : Azwar
Komentar