Kamis, 20 Oktober 2022 20:38

Gubernur Andi Sudirman Dorong Ketahanan Pangan dari Keluarga

Gubernur Sulawesi Selatan membuka Gerakan Pangan Murah di halaman Kantor TP-PKK Sulsel, Jalan Masjid Raya Makassar, Kamis (20/10/2022).
Gubernur Sulawesi Selatan membuka Gerakan Pangan Murah di halaman Kantor TP-PKK Sulsel, Jalan Masjid Raya Makassar, Kamis (20/10/2022).

ABATANEWS, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan membuka Gerakan Pangan Murah di halaman Kantor TP-PKK Sulsel, Jalan Masjid Raya Makassar, Kamis (20/10/2022).

Hadir Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Andi Nuransyah; Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi; Kepala Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Causa Iman Karana; Kepala Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog Wilayah Sulselbar Bakhtiar; Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Kemal Redindo dan Ketua TP-PKK Sulsel, Naoemi Octarina.

Gerakan ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan keterjangkauan pangan. Sedangkan, diversifikasi pangan lokal untuk antisipasi krisis pangan dunia. Menjaga inflasi dan ketersedian pangan yang terjangkau dan berkualitas.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Raih Zona Hijau dan Opini Kualitas Tertinggi atas Kepatuhan Pelayanan Publik

“Gerakan pangan murah ini karena sangat penting untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis termasuk mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat yaitu pangan murah yang berkualitas,” kata Andi Sudirman.

“Kegiatan ini penting untuk menekan inflasi sehingga kita mampu mengantisipasi dengan baik ancaman krisis pangan global,” imbuhnya.

Lanjutnya Gubernur, mendorong pola gerakan rumah tangga yang memiliki ketahanan pangan. Seperti dengan menanam cabe.

Baca Juga : Pastikan Layanan Sesuai Aturan, Komisi IX DPR RI Tinjau RS Kemenkes Makassar

“Saya meminta Dinas Ketapang untuk menggerakan pola rumah tanga yang memiliki ketahanan pangan. Jadi rumah tangga juga punya ketahanan pangan. Misalnya menanam cabai. Kami juga di Rumah Jabatan sudah mulai menanam. Selain sebagai tanaman hiasan juga sebagai tanaman produktif,” tambahnya.

Sementara, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Andi Nuransyah menyampaikan, Kementan mendorong diservasi pangan, serta terus mendorong ketahanan pangan berbasis pangan lokal seperti sagu.

Lanjutnya bahwa, Sulsel merupakan sentra sagu nasional 3.700 hektar dengan produksi 3.000 ton per tahun.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Selain itu, tahun ini juga akan membangun Sagu Center di Universitas Hasanuddin. “Mudahan-mudahan bisa disinergikan dengan Pemprov Sulsel,” sebutnya.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan unit pengolahan sagu, paket pertanian keluarga, produktivitas petani berupa bibit kopi, bibit kedelai dan pupuk cair.

Selanjutnya, Gubernur meninjau stan-stan pangan murah. Kegiatan ini dilaksanakan 20 – 25 Oktober 2022 untuk 24 kabupaten/kota yang dibagi ke dalam enam zona perwakilan, yakni Makassar, Bulukumba, Soppeng, Parepare, Palopo dan Tana Toraja. Beras premium (Per Kg dari Rp12.000 jadi 10.400), beras medium (Per Kg Rp9.800 jadi Rp9.000) minyak goreng (Per liter Rp13.000 jadi Rp11.000), daging kerbau Rp85.000/Kg, tepung terigu Rp10.500/Kg, dan cabai rawit Rp18.000/Kg serta kebutuhan pokok lainnya.

Penulis : Azwar
Komentar