ABATANEWS, JAKARTA — Video Ganjar Pranowo yang tampil saat siaran televisi swasta RCTI menayangkan azan magrib, menjadi perbincangan publik.
Banyak yang menilai, kehadiran Ganjar di video tersebut sebagi ‘soft campaign’. Tak dipungkiri, Ganjar saat ini merupakan bakal calon presiden.
Selain itu, banyak yang beranggapan, hal itu tidak etis, karena bermuatan agama yang dijadikan sebagai alat kampanye.
Baca Juga : Didukung Perindo, Chaidir Syam: Putusan MK tak Ubah Konstelasi Politik di Maros
Atas ragam komentar terkait video tersebut, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) turun tangan. Ia meminta kepada pihak televisi memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.
KPI pun telah melayangkan surat resmi kepada pihak RCTI untuk diberikan klarifikasi. Kini, KPI menunggu kesediaan waktu pihak RCTI untuk datang ke KPI menyampaikan klarifikasi.
“Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut dan kami minta segera klarifikasi Lembaga Penyiaran yang menayangkan,” ujar Komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Aliyah kepada wartawan, Sabtu (9/9/2023).
Baca Juga : PDIP Umumkan Usungan di Pilgub Akhir Juli, Siapa Disiapkan Lawan Andi Sudirman?
Seperti diketahui, RCTI merupakan media yang berada di bawah naungan MNC Group. Dan pemilik MNC Group ialah Harry Tanoesoedibjo yang tak lain adalah Ketua Umum Partai Perindo. Partai Perindo adalah salah satu partai yang telah menyatakan dukungan politiknya kepada Ganjar di Pilpres 2024 mendatang.
“Surat Terbuka: Kepada Konglomerat Media yang merangkap pemilik parpol dan Tim Sukses Capres, sebelum kita bertengkar terlalu jauh. Tolong hentikan penggunaan Frekwensi publik untuk kepentingan partai dan capres kalian. Hormati demokrasi!,” tulis Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah di akun X.
Kendati tak disebutkan secara gamblang, namun nyaris dipastikan, yang dimaksud oleh Fahri adalah Harry. Terlebih, Harry Tanoe juga saat ini diberi tugas sebagai salah satu Tim Kampanye Nasional (TKN) Ganjar Pranowo.
