ABATANEWS, GORONTALO – Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Pemprov Gorontalo Masran Rauf menjelaskan, kedatangan Hamka ke Malaysia atas undangan pemerintah Negeri Jiran. Jejaring Hamka yang sempat kuliah S3 di Universiti Kebangsaan Malaysia memberi peluang untuk menjajaki kerjasama investasi di berbagai bidang.
“Pak Penjagub dijadwalkan bertemu dengan Menteri Pertanian, Gubernur Malaka dan pengusaha pengusaha Malaysia,” kata Masran, Selasa.
Sedikitnya ada lima peluang investasi yang coba digaet Hamka ke Gorontalo. Selain investasi di sektor pertanian, kelautan dan perikanan, ada juga pariwisata dan pembangunan RSUD dr. Hasri Ainun Habibie.
Baca Juga : Pj Gubernur Gorontalo Usulkan Pengembangan Wisata Terpadu dan Peningkatan Kerja Sama di BIMP-EAGA
“Untuk RSUD dr. Hasri Ainun Habibie misalnya, selama ini kan konsepnya KPBU namun itu tidak berlanjut karena berbagai alasan. Ini coba ditawarkan ke pihak investor yang sekiranya mau mendanai rumah sakit supaya bisa beralih menjadi rumah sakit rujukan tipe B,” kata Masran.
Mantan Karo Humas dan Protokol itu menampik isu jika kehadiran Hamka di Malaysia untuk mencari broker terkait ekspor jagung. Pemprov dan Penjagub Hamka akan senantiasa berpedoman pada regulasi yang ada.
“Broker itu pedagang perantara, terlalu kecil kalau hanya diurus oleh Pak Penjagub. Beliau mengurusi tentang peluang investasi, bagaimana regulasinya, bagaimana kemudahan berusaha dan lainnya. Ini sejalan dengan amanah Pak Mendagri supaya kepala daerah mencari peluang peluang ini,” pungkasnya.
Baca Juga : Inspektorat Provinsi Gorontalo Gelar FGD Pengawasan Dana BOS 2023
Penjagub Hamka Hendra Noer di beberapa pertemuan memang selalu mengungkapkan terkait peluang investor dari malaysia yang akan berinvestasi di Gorontalo. langkah ini merupakan upaya gubernur menggerakan sektor ekonomi di Gorontalo pasca Covid 19 melandai,’ kata Kadis Kominfo Provinsi Gorontalo Masran Rauf Selasa (10/1) kemarin.
Kenapa belakangan ini intens dengan Malaysia ? Dijelaskan Masran Rauf, ini dikarenakan Penjagub memiliki relasi di pemerintahan Malaysia. Inilah yang dimanfaatkan dengan baik oleh Penjagub untuk kepentingan peningkatan ekonomi di Gorontalo.
Kata Kadis Kominfo Provinsi Gorontalo itu lagi, sebaiknya dalam menilai upaya dan kerja penjagub tidak berburuk sangka terlebih dahulu.
Baca Juga : TPID Gorontalo Gelar Capacity Building Sengan Studi Banding di Provinsi DKI Jakarta
“Penjagub itu dari awal mengatakan ia tidak alergi kritikan, ia pun selalu terbuka berdiskusi dengan siapapun yang akan memberikan masukan,” kata Masran Rauf.
“Karena sehebatnya manusia, tidak bisa bekerja sendiri,tapi harus bersama sama. Tidak mungkin Provinsi Gorontalo ini berdiri dan maju hanya karena jasa satu orang, tapi harus seluruh masyarakat,” tambahnya lagi.
