Minggu, 17 Maret 2024 10:09

Final All England 2024 yang Bersejarah Buat Bulutangkis Indonesia

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. (Foto: PBSI)
Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. (Foto: PBSI)

ABATANEWS, JAKARTA — Turnamen bulutangkis tertua di dunia, All England 2024 telah memasuki partai puncak, malam nanti (17/3/2024).

Dari 5 sektor yang dipertandingkan, Indonesia memastikan satu gelar juara. Yakni pada sektor tunggal putra.

Tercipta all Indonesia final pada turnamen yang berusia tepat 125 tahun pada tahun ini. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie akan terlebih ‘perang saudara’ sebelum memastikan siapa yang berdiri paling tinggi di podium usai laga.

Baca Juga : Tumbangkan Shi Yu Qi, Indonesia Back to Back Final Kejuaraan Bulutangkis Asia

Laga antara Ginting vs Jonatan malam nanti bak oase di gurun pasir. Bentrok rekan setim di pelatnas itu sekaligus memperbarui catatan sejarah bulutangkis Indonesia di level dunia.

Bagaimana tidak, sudah puluhan tahun Indonesia tidak pernah mengirim wakilnya di partai puncak, bahkan semifinal, khusus pada sektor tunggal putra.

Seperti di laga semifinal. Terakhir kali pemain Indonesia yang berhasil ke babak empat besar ialah sang legenda, Taufik Hidayat pada tahun 2009 lalu.

Baca Juga : Gratis! Ini Link Streaming Final All England 2024: Melihat Jojo, Ginting, dan Fajar/Rian Naik Podium

Dan seperti diketahui, satu-satunya medali bergengsi yang tidak pernah diraih oleh Taufik Hidaya ialah All England.

Sementara untuk sampai di laga final. Terakhir dilakukan oleh Budi Santoso pada tahun 2002 lalu. Kala itu, Budi kalah atas wakil China, Chen Hong.

Dan terakhir kali tercipta All Indonesia Final di ajang All England ialah pada 30 tahun atau tepatnya tahun 1994. Kala itu Hariyanto Arbi berhadapan dengan kompatriotnya, Ardi Wiranata. Arbi keluar sebagai juara sekaligus mempertahankan gelar juara yang diraih pada tahun sebelumnya.

Baca Juga : Link Final France Open 2023: Bagas/Fikri Lawan Andalan Denmark, Jojo vs Li Shi Feng

Maka dari itu, bisa dipastikan, baik Jonatan maupun Ginting, akan jadi tunggal putra pertama dari Indonesia setelah 30 tahun, yang berhasil meraih juara All England.

Khusus di sektor ini juga, pemain yang paling banyak mengumpulkan gelar juara All England berasal dari Indonesia. Yaitu Rudy Hartono.

Rudy Hartono pernah jadi 7 kali juara berturut-turut. Mulai dari tahun 1968-1974. Lalu, gelar kedepalannya digenggam pada tahun 1976.

Baca Juga : Ginting Kembali Gagal Kalahkan “Alien”

Di sisi lain, pada sektor ganda putra, tradisi medali juga terus ditorehkan. Pasangan Fajar Alfian/Muh Rian Ardianto juga sukses melaju ke partai final.

Pada laga nanti, Fajar/Rian berstatus juara bertahan, akan menantang unggulan asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Seperti diketahui, sejak All England tahun 2016, ganda putra selalu berhasil merebut titel juara. Hanya sekali Indonesia gagal meraih juara, yaitu pada All England tahun 2020. Saat itu, terjadi inside ‘pengusiran’ yang membuat seluruh kontingen Indonesia dilarang untuk melanjutkan turnamen.

Penulis : Wahyuddin
Komentar