ABATANEWS — Minat belajar bahasa Korea telah melonjak sejak peluncuran film Netflix Squid Game menurut laporan layanan bimbingan belajar.
Obsesi global kini berkembang dengan budaya Korea Selatan dari hiburan hingga produk kecantikan.
Baca Juga : Film Janci Mutaroe Sukses Gaet Talenta Berbakat dari Sulsel, Pendaftar Casting Membludak
Aplikasi pembelajaran bahasa Duolingo mengatakan film dengan sembilan episode itu telah mendorong baik pemula dan siswa yang sudah ada untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Duolingo melaporkan peningkatan 76% dalam pengguna baru yang mendaftar untuk belajar bahasa Korea di Inggris dan 40% di Amerika Serikat selama dua minggu setelah pemutaran perdana film tersebut.
Korea Selatan, ekonomi terbesar keempat di Asia, telah memantapkan dirinya sebagai pusat hiburan global dengan budaya popnya yang semarak. Termasuk boy band beranggotakan tujuh orang BTS dan film-film seperti pemenang Oscar “Parasite” komedi yang memuat ketidaksetaraan, dan film “Minari” tentang keluarga imigran Korea di Amerika Serikat.
Baca Juga : Film Janci Mutaroe Open Casting untuk Talenta Berbakat, Ini Syaratnya
Minggu ini, Oxford English Dictionary (OED) menambahkan 26 kata baru asal Korea ke edisi terbarunya, termasuk “hallyu”, atau gelombang Korea, istilah yang banyak digunakan untuk menggambarkan kesuksesan terhadap musik, film, TV, mode dan makanan korea selatan.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in minggu ini menyambut baik penambahan tersebut, menyebut “Hangeul”, alfabet Korea, “kekuatan lunak” negara itu.
“Bahasa dan budaya secara intrinsik terhubung dan apa yang terjadi dalam budaya pop dan media sering memengaruhi tren dalam pembelajaran bahasa dan bahasa,” kata juru bicara Duolingo Sam Dalsimer dilansir Reuters.
Baca Juga : Daftar Film Terlaris yang Diadaptasi dari Buku: Sukses di Layar Lebar dan Pustaka
“Meningkatnya popularitas global musik, film, dan televisi Korea meningkatkan permintaan untuk belajar bahasa Korea.” katanya.
Film Squid Game bercerita tentang kontestan yang kekurangan uang memainkan permainan anak-anak yang mematikan dalam upaya untuk memenangkan 45,6 miliar won (US$ 38,19 juta),
