Minggu, 11 Mei 2025 13:17

FIFA Resmi Jatuhkan Sanksi ke PSSI Terkait Laga Indonesia vs Bahrain di GBK

FIFA Resmi Jatuhkan Sanksi ke PSSI Terkait Laga Indonesia vs Bahrain di GBK

ABATANEWS, JAKARTAFIFA mendorong Indonesia untuk mengambil langkah konkret dalam melawan diskriminasi di sepak bola, menyusul insiden rasis saat pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 25 Maret lalu.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga, dalam keterangan resminya pada Minggu (11/5), mengungkapkan bahwa FIFA telah mengirimkan surat resmi kepada PSSI sehari sebelumnya, Sabtu (10/5/2025).

“Jadi kita kemarin sudah mendapatkan surat dari FIFA. Dengan referensi FDD-23338 tentang Pasal 15 Diskriminasi, jadilah keputusan dari FIFA yang menyatakan PSSI harus bertanggung jawab atas perilaku diskriminatif suporter pada saat Indonesia melawan Bahrain yang dimainkan tanggal 25 Maret 2025 lalu,” ujar Arya.

Baca Juga : Laga Barito Putera Versus PSM Makassar Akan Dipimpin Wasit Asal Yordania

Menurut laporan FIFA, pelanggaran tersebut terjadi pada menit ke-80 di sektor 19, saat sekitar 200-300 suporter Indonesia meneriakkan slogan bernada kebencian.

“Peristiwa insiden terjadi di sektor 19, disebabkan oleh suporter Indonesia, pada menit ke-80, sekitar 200-300 suporter tuan rumah meneriakkan slogan xenophobia [ujaran kebencian]: ‘Bahrain bla bla bla’,” kata Arya menambahkan.

Atas insiden ini, FIFA menjatuhkan dua sanksi kepada Indonesia: denda lebih dari Rp400 juta serta pembatasan jumlah penonton di laga kandang berikutnya.

Baca Juga : PSM Makassar Siapkan Banding atas Sanksi Berat Yuran Fernandes

“Akibatnya yang pertama, PSSI didenda hampir setengah miliar rupiah, atau sekitar Rp400 juta lebih,” ucap Arya.

“Kemudian yang kedua, PSSI diperintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas. Dengan menutup sekitar 15 persen dari kursi yang tersedia, ini terutama di tribune di belakang gawang, artinya di utara dan selatan,” sambungnya.

Namun, FIFA juga membuka peluang pendekatan edukatif. Pada laga Indonesia vs China yang akan digelar di SUGBK pada 5 Juni mendatang, FIFA memperbolehkan penonton hadir secara penuh, asalkan kuota 15 persen kursi itu diisi komunitas khusus yang mengusung pesan anti-diskriminasi.

Baca Juga : Yuran Fernandes Disanksi Komdis PSSI, APPI Akan Lapor Ke FIFA

“Dan kita harus memberikan rencana kepada FIFA, rencana tempat duduk 10 hari sebelum pertandingan. Tapi FIFA juga memberikan ruang untuk alternatif, boleh saja 15 persen itu diberikan, tapi kepada komunitas anti-diskriminasi, atau komunitas khusus, seperti keluarga. Dan mereka harus memasang spanduk anti-diskriminasi,” ucap Arya.

Penulis : Azwar
Komentar