ABATANEWS, JAKARTA – Federasi sepakbola dunia FIFA dan PSSI menyelenggarakan workshop untuk keselamatan stadion di Indonesia. Workshop tersebut yakni FIFA-PSSI Indonesia Stadium Safety & Security Capacity Building Workshop diselenggarakan di Mandiri University Nawasena, Jakarta, pada tanggal 24-26 Maret 2025.
Kegiatan itu digelar sebagai bagian dari Nota Kesepahaman (MoU) antara FIFA dan PSSI yang melahirkan Kantor FIFA di Indonesia. Kegiatan ini menegaskan komitmen FIFA dan PSSI untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan infrastruktur dalam sepak bola Indonesia.
Inisiatif ini merupakan respons langsung terhadap tragedi Kanjuruhan, yang menjadi pemicu perubahan dan transformasi dalam manajemen stadion serta tata kelola sepak bola. Workshop ini juga berlangsung di sela-sela Kualifikasi AFC Piala Dunia FIFA 26™, semakin menekankan pentingnya keselamatan dan keamanan stadion dalam konteks penyelenggaraan turnamen sepak bola internasional.
Baca Juga : Drawing Liga 4 Nasional Diduga Setingan, Erick Thohir Minta Diulang
Pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah untuk meningkatkan standar keselamatan dan keamanan stadion. Upaya ini mencakup renovasi 21 stadion, yang telah diresmikan oleh Presiden Indonesia pada 17 Maret 2025.
“Ini adalah acara yang sangat penting, dan kami berterima kasih kepada FIFA atas dukungannya dalam pengembangan sumber daya manusia sepak bola Indonesia. Workshop ini adalah upaya bersama untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan pelayanan tidak hanya bagi pemain dan ofisial, tetapi yang lebih utama bagi para suporter, para pecinta sepak bola Indonesia,” kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Workshop ini merupakan bagian dari tindak lanjut studi kelayakan FIFA terhadap 21 stadion di Indonesia, yang menghasilkan berbagai temuan dan rekomendasi penting dalam peningkatan standar keselamatan dan keamanan stadion. Implementasi rekomendasi ini menjadi langkah krusial, seiring dengan tema utama lain yang dibahas dalam workshop.
Baca Juga : Indonesia Kalahkan Korsel di Piala Asia U-17, Erick Thohir Singgung Pembinaan Usia Junior
Acara ini juga melanjutkan peresmian 17 stadion yang telah direnovasi, yang menjadi simbol nyata komitmen Indonesia untuk memperbaiki infrastruktur sepak bola nasional. Partisipasi dari Kementerian Pekerjaan Umum, arsitek perencana, perwakilan liga, klub, Asosiasi Provinsi, dan pengelola stadion, dengan total 130 peserta.
Workshop ini menyoroti tema utama, seperti Standar Infrastruktur dalam Konstruksi Stadion – Praktik terbaik dalam desain stadion yang aman, Lisensi & Sertifikasi Stadion – Pembelajaran dari model Inggris dan penerapan standar global.
Kemudian Manajemen Keselamatan & Keamanan Saat Matchday & Event – Panduan keamanan dari AFC dan FIFA, Perencanaan Pemeliharaan & Manajemen Fasilitas Stadion – Keberlanjutan operasional dan efisiensi biaya serta Strategi Komersialisasi & Multi-Utilisasi Stadion – Mengoptimalkan fungsi stadion di luar pertandingan sepak bola.
Baca Juga : Mental Juara Jadi Kunci, Timnas U-17 Buka Jalan ke Piala Dunia Usai Tumbangkan Korea Selatan
Workshop ini turut menghadirkan pakar global, termasuk Ben Veenbrink (Konsultan FIFA, The Stadium Consultancy), Hidde Salverda (Direktur Operasional Johan Cruijff Arena), Ken Scott MBE (Kepala Inspektorat, Sports Ground Safety Authority), dan Brian Johnson (Kepala Keamanan, Akses, dan Pengendalian AFC), serta Lavin Vignesh (Kepala Kantor Regional FIFA) dan Adi Nugroho (Direktur Keselamatan dan Keamanan Infrastruktur PSSI). Komitmen Bersama untuk Sepak Bola yang lebih Aman.
Erick Thohir menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan sepak bola. “Sepak bola bukan hanya tentang pertandingan di lapangan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang aman bagi pemain, ofisial, dan, yang paling utama, para suporter. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” jelasnya.