ABATANEWS, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap kunci sukses dalam upayanya mentransformasi perusahaan pelat merah. Yakni adanya peran harmoni atau kedamaian yang dibawanya.
Poin harmoni sendiri berada dalam core value AKHLAK yang digadangnya perlu dijalankan oleh setiap BUMN.
“Core Value BUMN kan AKHLAK, di mana salah satu kuncinya adalah Harmoni. Tidak mungkin kita membuat transformasi perubahan tanpa ada kedamaian,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saja 1945, dengan melaksanakan Dharma Santi BUMN 2023 di Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Senin (1/5/2023), seperti dikutip dari Liputan6.com.
Baca Juga : Erick Thohir Prediksi Ole Romeny Bisa Bermain Dengan Timnas Indonesia Maret 2025
Dia menilai, keharmonisan menjadi sangat penting dalam menciptakan kedamaian. Kedamaian menjadi sangat relevan di saat dunia sedang didera peperangan, tidak hanya perang Rusia – Ukraina, melainkan juga Sudan.
“Nah kita melihat suasana global memang terjadi lagi perang, tidak hanya antara Ukraina dan Rusia, kemarin juga terjadi di Sudan. Dan saya rasa kita tahu isunya apa. Ya karena ada perbedaan itu,” ujarnya.
Oleh karena itu, Erick terus mendorong BUMN untuk bertransformasi. Dan itu sangat sulit kalau di dalamnya tidak ada keharmonian.
Baca Juga : Dipermalukan Jepang Dihadapan Publik Sendiri, Erick Thohir Ancam Mundur dari Ketum PSSI
Menurut Erick Thohir, setidaknya terdapat tiga keharmonian yang diperkuat di lingkungan BUMN. Pertama, keharmonian antar umat beragama. Seluruh agama yang dianut di BUMN akan hidup berdampingan, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, atau Konghucu.
“Keharmonian antar umat beragama ini terus kita dorong,” ujarnya.
Kedua, keharmonian antara senioritas dan anak mudanya. Kepemimpinan korporasi tidak bisa diserahkan kepada yang senior terus menerus.Sebab pemimpin yang sudah berumur memiliki keterbatasan. Di mana setiap orang sudah pasti dipanggil Yang Maha Kuasa.
Baca Juga : Ole Romeny Tes Kesehatan di Jakarta, Segera Dinaturalisasi PSSI?
“Artinya tidak akan ada keberlanjutan. Karena itu kita dorong kepemimpinan muda. Yaitu 10 persen di bawah 42 tahun. Yang Alhamdulillah tercapai,” ungkap Erick.
Ketiga adalah keharmonian kepemimpinan antara perempuan dan laki-laki. Untuk itu, Erick menargetkan kepemimpinan di BUMN adalah 25 persen dari total pemimpin. Target itu baru tercapai 18 persen.
“Ini kita dorong terus karena ini masalah keseimbangan. Apalagi pemimpin laki-laki biasanya punya leadership yang sangat kuat. Tapi kepemimpinan perempuan tidak kalah pentingnya. Lihat saja kita dirawat oleh Ibu, ada leadershipnya. Artinya kepemimpinan perempuan itu penting karena ada empati dibandingkan kepemimpinan laki – laki,” ujar Erick.
Baca Juga : Naturalisasi Estella Loupattij dan Noa Leatomu Jadi Babak Baru Timnas Putri Indonesia
Erick menambahkan, keseimbangan ini yang terus dia dorong. Itu penting agar BUMN tetap berkontribusi dengan baik.
“Alhamdulillah, kinerja BUMN dalam menghasilkan dividen bagi negara dalam jumlah yang belum pernah tercapai sepanjang sejarah. Nilainya sebesar Rp 80,2 triliun”.
Menurut Erick, hal itu menunjukkan adanya kontribusi BUMN untuk penghasilan negara. “Tidak hanya memiliki penghasilan dari pajak, tetapi juga hasil usaha yang baik. Untuk digunakan program pemerintah seperti Bansos dan lain-lain. Nah ini keseimbangan yang terus kita jaga. BUMN yang sehat memberikan akan memberikan kontribusi kepada rakyat,” pungkas Erick Thohir.