ABATANEWS, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kalau upaya transisi energi di Indonesia telah diakui dunia. Menyusul berbagai langkah yang diambil pemerintah dan BUMN untuk memulainya.
Upaya ini sejalan dengan agenda prioritas dari Presidensi G20 yang akan mencapai puncaknya sebentar lagi. Erick Thohir menegaskan dalam mendorong terwujudnya transisi energi ini, kesiapan masyarakat dan industri di Indonesia menjadi hal yang tidak kalah penting.
Untuk itu, Erick menginisiasi dibentuknya PT Industri Baterai Indonesia / Indonesia Battery Corporation (IBC) pada Maret 2021 lalu sebagai bagian dari peta jalan pengembangan baterai kendaraan listrik yang dilakukan BUMN, hasil kerja sama Mind ID, Antam, PLN dan Pertamina.
Baca Juga : Erick Thohir Prediksi Ole Romeny Bisa Bermain Dengan Timnas Indonesia Maret 2025
“Terbukti apa yang kita lakukan terkait transisi energi mendapat perhatian dunia. Saya baru saja mendampingi Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Presiden Joe Biden, dan pemimpin negara besar itu memberikan dukungan penuh langkah Indonesia dalam melakukan transisi energi terbarukan. Bahkan, Joe Biden berkomitmen mendukung perbaikan dan pengembangan ekonomi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (14/11/2022).
Disamping itu, Erick juga menyaksikan peluncuran Green EV Fund dalam forum B20. Ini merupakan badan pengumpul dana untuk membiayani proses transisi ke mobil listrik di Indonesia.
Untuk diketahui, pemerintah mengejar target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 serta pemenuhan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Baca Juga : Dipermalukan Jepang Dihadapan Publik Sendiri, Erick Thohir Ancam Mundur dari Ketum PSSI
BUMN turut didorong untuk mengejarnya dengan penerbitan surat Nomor S-565/MBU/09/2022 tanggal 12 September 2022 tentang dukungan percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) untuk transportasi jalan.
Erick menjelaskan, momen KTT G20 yang akan dilaksanakan pada 15-16 November mendatang turut menjadi sarana pameran atau showcase bagi BUMN lainnya atas kontribusinya terhadap energi hijau. PT Bukit Asam Tbk bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) mewujudkan energi ramah lingkungan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di jalan Tol Bali Mandara.
Berikutnya, PLN dan Pertamina Patra Niaga telah mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charging station guna mendukung operasional kendaraan listrik yang akan digunakan dalam acara puncak KTT G20 di Bali.
Baca Juga : Ole Romeny Tes Kesehatan di Jakarta, Segera Dinaturalisasi PSSI?
Selain itu, PT INKA (Persero) memproduksi bus listrik untuk transportasi umum delegasi KTT G20 di kawasan Nusa Dua sebagai bentuk komitmen mendukung pemerintah untuk melakukan peralihan kendaraan dari moda transportasi berbahan bakar fosil ke kendaraan bertenaga listrik atau baterai.
“Transisi energi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari karena Indonesia sudah menetapkan target mencapai emisi net zero pada 2060 dan pengurangan 32 persen emisi pada 2030. Jadi saya rasa bagaimana BUMN mengembangkan portofolio untuk mengurangi emisi karbon, bisa secara individu atau sinergi dengan ekosistem BUMN,” kata Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury saat menjadi pembicara di SOE International Conference pertengahan Oktober lalu.