ABATANEWS, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membantah tudingan Indonesia ikut campur dalam sanksi FIFA ke Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Tuduhan itu datang setelah FIFA merilis sanksi ke FAM pada Jumat (26/9/2025).
“Kami tidak intervensi, tidak ikut campur isu-isu negara lain. Lalu kami sendiri dari Kemenpora atau saya pribadi, kita tentu harus menghargai semua negara di Asia Tenggara ketika ingin olahraganya maju. Kita harus hargai,” kata Erick Thohir dikansir CNN Indonesia, Selasa (30/9/2025).
Erick juga melanjutkan keinginan mendorong olahraga-olahraga Indonesia untuk berprestasi di level dunia tanpa mengintervensi isu negara lain.
Baca Juga : FIFA Restui Erick Thohir Rangkap Jabatan, Jabat Ketum PSSI dan Menpora
“Dan kita tidak ikut campur dengan politik atau kebijakan masing-masing negara, tapi mohon maaf, kalau kami di Indonesia ingin olahraganya maju,” kata Erick Thohir
“Ingin sepak bolanya bagus, ingin bulutangkisnya bagus, pencak silatnya mendunia, olahraga-olahraga kita ingin maju, ya kita harus lakukan itu. Tapi kami tidak intervensi, tidak ikut campur isu-isu negara lain,” ucap Erick.
Sebelumnya, FIFA resmi menjatuhkan hukuman untuk FAM dan 7 pemain naturalisasi Timnas Malaysia. Ketujuh pemain tersebut masing-masing Joao Figueiredo, Jon Irazabal, Hector Hevel, Imanol Machuca, Gabriel Palmero, Facundo Garces, dan Rodrigo Holgado.
Baca Juga : DPR Ingatkan Erick Thohir Waspadai Konflik Kepentingan di Balik Rangkap Jabatan PSSI-Menpora
Dalam pernyataan resmi, FIFA, FAM melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) tentang pemalsuan dokumen.
Badan sepak bola dunia itu menjatuhkan hukuman denda 350 ribu CHF (setara Rp7,3 miliar) untuk FAM dan masing-masing pemain 2.000 CHF (setara Rp41,8 juta).
Selain itu FIFA juga menjatuhi sanksi larangan bermain selama 1 tahun kepada ketujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia yang dokumennya bermasalah tersebut.