ABATANEWS, TARAS – Kejuaraan Pencak Silat Kazakhstan diadakan pada 13 – 15 Mei 2022 di Taras, Kazakhstan.
Kejuaraan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan ini melibatkan semua klub Pencak Silat di Kazakhstan dan bersaing untuk menjadi pendekar Pencak Silat terbaik di Kazakhstan.
“Sebagai salah satu warisan budaya kami, Indonesia akan mendukung pengembangan pencak silat di Kazakhstan. Pencak Silat merupakan seni bela diri asal Indonesia yang telah diakui sebagai warisan takbenda oleh UNESCO,” ujar Duta Besar Indonesia, Mochamad Fadjroel Rachman dalam sambutannya.
Baca Juga : Meriahkan HUT RI ke-78, KBRI Astana Mengadakan Jalan Santai dan Perlombaan Olahraga
Lebih lanjut Dubes Fadjroel menjelaskan bahwa di Pencak Silat kita tidak hanya belajar tentang teknik dan jurus Pencak Silat, tetapi juga belajar tentang filosofi dan budaya Pencak Silat.
Pencak Silat sendiri memiliki manfaat tidak hanya untuk pertahanan tetapi juga pengelolaan diri karena membutuhkan kedisiplinan, kepercayaan diri, toleransi, dan kebajikan.
Kejuaraan Pencak Silat Kazakhstan di Taraz diikuti oleh 180 peserta yang dipilih dari 30 klub Pencak Silat di 13 wilayah di Kazakhstan.
Baca Juga : KBRI Astana Ikut Sosialisasikan Pemilu 2024
Saat ini, negara terbesar di Asia Tengah ini telah memiliki lebih dari 3000 pendekar Pencak Silat. Selain, kompetisi internal kontingen Kazakhstan, ada juga pertandingan Kazakhstan dengan Tajikistan, Kirgistan, dan Uzbekistan.
Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan juga akan menyelenggarakan Piala Pencak Silat pada Oktober di Karaganda dan Kejuaraan Pencak Silat Asia Tengah Terbuka pada Desember di Almaty.
Dalam acara jamuan makan malam bersama pengurus asosiasi dan seluruh kontingen Pencak Silat, Dubes Fadjroel menyampaikan bahwa sangat senang bisa hadir di Kota Taras yang berjarak 1343 km dari Kota Nur-Sultan.
Baca Juga : Dubes Fadjroel dan Presiden Jokowi Bahas Diplomasi dan Pilpres 2024
“Rasa lelah selama perjalanan terjawab dengan menyaksikan permainan berkualitas. Sungguh akan menyesal seandainya saya tidak kesini,” katanya.
Dubes yang juga pernah bergabung dalam organisasi Pencak Silat waktu SMP di Banjarmasin, kemudian aktif di komunitas Karate saat kuliah di ITB tersebut sangat menikmati pertandingan Pencak Silat Kazakhstan 2022.
“Saya melihat ketangguhan orang Kazakhstan di dalam pertandingan ini. Meskipun tadi ada atlet yang cedera, dia tetap terus bertanding sampai selesai. Contohnya yang juara satu di kelas putri tadi,” tambhanya.
Baca Juga : KBRI Astana Resmikan Pencak Silat Corner Pertama di Perwakilan RI
Para peserta semakin semangat bertanding karena disaksikan langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan.
Di momen tersebut, Dubes Fadjroel juga berbicara langsung dengan pengurus Asosiasi Pencak Silat Tajikistan. Dia menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyakat Tajikistan untuk mempelajari teknik dan filosofi dan Pencak Silat.
“Kita merupakan dua negara yang sudah bersahabat lama, Pencak Silat merupakan salah satu pengikat persahabatan kita”, ucapnya.
Baca Juga : Indonesia Juara 1 pada Intercultural Day di Kazakhstan
Dubes Fadjroel mengatakan bahwa beliau akan mengomunikasikan ke seluruh pihak di Indonesia untuk memberi dukungan lebih besar untuk pengembangan Pencak Silat di Kazakhstan dan Tajikstan.
“Saya akan menyampaikan berita baik ini kepada kementerian dan lembaga terkait, para pendekar dan asosiasi Pencak Silat, maupun pihak swasta di Indonesia yang tertarik untuk masuk ke pasar Kazakhstan dan Asia Tengah yang bisa menjadi sponsor kegiatan,” katanya.
Wakil Presiden Pencak Silat Kazakhstan, Mr. Medet Abzhanov mengapresiasi kehadiran Dubes Fadjroel ke Kota Taras.
Baca Juga : Ketum PBNU Gus Yahya dan Dubes Fadjroel Hadiri Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional di Kazakhstan
“Suatu kehormatan, acara ini bisa dihadiri langsung oleh Bapak Dubes Fadjroel Rachman,” ucapnya mewakili Presiden Pencak Silat Kazakahstan, Mr. Gadzhi Gazhiev.
Mr Aziz Jurabayev yang merupakan Presiden Federasi Pencak Silat Asia Tengah menyampaikan perkembangan Pencak Silat di Kazakhstan dan Asia Tengah.
Menurutnya, Pencak Silat terus tumbuh dengan terbentuknya 13 cabang asosiasi Pencak Silat di Kazakhstan, dan juga beberapa negara di Asia Tengah, seperti Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan, dan Afghanistan.