ABATANEWS, MAKASSAR – Universitas Negeri Makassar (UNM) berhasil menorehkan prestasi terbaik dalam Spada Award Tahun 2021 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), baik sebagai institusi maupun bagi dosen. Pada level institusi, UNM berhasil masuk dalam jajaran 10 PT terbaik pelaksana pembelajaran daring. Sementara, dalam penghargaan individual, dua orang dosen UNM meraih Learning Desain Terbaik. Dua dosen itu adalah Hartoto, S. Pd., M.Pd. dan Siti Raihan, S.Pd., M.Pd. dari Fakultas Ilmu Pendidikan.
Penghargaan Spada Award Tahun 2021 diberikan kepada institusi berkinerja terbaik dan dosen yang mengembangkan pembelajaran digital terbaik. Penghargaan Spada Award bertujuan mendorong perguruan tinggi memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran yang dapat memperluas jangkauan sumber belajar bermutu bagi mahasiswa.
Rektor UNM, Prof. Husain Syam, mengapresiasi prestasi yang dipersembahkan oleh dua orang dosen UNM. Menurut guru besar dalam bidang Teknologi Pertanian itu, penghargaan itu semakin mengukuhkan UNM sebagai PT dengan kualitas sumber daya manusia terbaik, termasuk dalam pembelajaran digital.
Baca Juga : UNM Temui Pjs Wali Kota Makassar, Bahas Soal Pengembangan Pulau Lakkang
“Ini tidak mudah untuk meraih penghargaan pada level nasional. Saya apresiasi dan turut berbangga atas capaian ini,” jelasnya.
Hartoto, selaku salah seorang pemenang sekaligus Ketua Tim SYAM-OK UNM kepada media ini menyampaikan rasa syukur karena bisa terpilih di antara kandidat terbaik. Lebih lanjut, dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar itu, menyampaikan terima kasih kepada Rektor UNM beserta jajaran yang memberikan dukungan dan kebijakan yang mendukung atmosfir pembelajaran digital.
“Penghargaan ini tentu bukan capaian saja semata bersama Bu Raihan. Ini penghargaan atas nama UNM,” katanya.
Baca Juga : Ketua IKA UNM Kecam Perusakan Fasilitas Kampus, Desak Polda Sulsel Usut Tuntas
Wakil Rektor Bidang Akademik UNM, Prof. Hasnawi Haris, selaku penanggung jawab bidang akademik menyampaikan rasa bangga atas pencapaian dua dosen UNM. Menurut mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial, kehadiran pembelajaran digital di masa ini dan masa mendatang merupakan suatu keniscayaan, termasuk di dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
“Capain ini menjadi indikasi bahwa UNM update dan adaptif dalam memenuhi tuntutan pembelajaran terkini,” jelasnya. (*)