ABATANEWS, JAKARTA — Tahapan pemilu 2024 yang sementara berjalan, Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) menggelar National Policy Roundtable Discussion (NPRD) 2023 di Fourpoint Hotel, Jalan M.H.Thamrin, Jakarta.
Kegiatan yang digelar mulai tanggal 21-24 Mei 2023 ini merupakan bagian dari program FPMI untuk meminimalisir terjadinya berbagai “penyakit” pesta demokrasi yang sering terjadi, seperti Money Politic, Hoax Campaign, Black Campaign, dan Hate Speech.
NPRD 2023 ini dihadiri oleh Presidium Nasional dan Pengurus Wilayah FPMI dari 8 Provinsi yang telah terbentuk. Dalam giat ini, dibagi dalam beberapa sesi, diantaranya diskusi dan FGD bersama Komisioner KPU dan Bawaslu RI, Para Pimpinan Partai Politik, NGO yang bergerak dalam politik dan demokrasi, serta media.
Baca Juga : FPMI Akan Gelar National Policy Roundtable Discussion, Ini Agendanya
Koordinator Presidium Nasional FPMI, Yoel Yosaphat menuturkan bahwa kolaborasi multistakeholder sangat dibutuhkan untuk melawan penyimpangan-penyimpangan dalam pemilu kita selama ini.
“FPMI ingin menjahit formulasi dan gagasan, baik dari penyelenggara ataupun peserta pemilu itu sendiri, agar kita tidak terus menerus menjadikan praktik-praktik kotor berdemokrasi itu sebagai kultur politik” ungkap legislator Muda Bandung ini.
FPMI menganggap masih tingginya angka money politic dan hoax Campaign di setiap pemilu, menghambat proses kepemimpinan yang berintegritas dan berkualitas
Baca Juga : Tentang Pernyataan KPU, Presidium FPMI: KPU Hanyalah Pelaksana Teknis
“Massifnya praktik KKN dan terjadinya degradasi karakter para pejabat, baik di eksekutif maupun legislatif, itu dikarenakan kita membiarkan mereka melakukan gerakan money politic tersebut dengan lancar” lanjut Yoel
Usai NPRD 2023 ini, FPMI akan melakukan beberapa program nasional untuk mengkampanyekan anti politik uang dan hoax Campaign di berbagai daerah Indonesia