ABATANEWS, MAKASSAR – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana mengembangkan pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulsel, di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengolahan Limbah B3.
Kepala DLHK Sulsel Hasbi Nur mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan limbah B3 dengan kembali bekerjasama dengan RSUD Pemprov Sulsel.
“Kami akan ada rencana pengembangan memang, bisa lebih banyak limbah B3 kita olah,” kata Hasbi, usai mengikuti rapat penguatan kerjasama pengolahan limbah B3, di ruang kerja Sekda, Jumat (19/7/2024).
Baca Juga : Pemerintah Pusat Sebut Penanganan Stunting di Sulsel Masuk Kategori Berdaya
Ia mengatakan, pertemuan ini sekaligus untuk membahas apa saja yang menjadi kebutuhan rumah sakit terkait dengan pengolahan limbah B3 ini yang akan disesuaikan dengan mengikuti mekanisme pasar.
Hasbi juga menjelaskan, saat ini pihaknya sudah memiliki tiga unit mesin insenerator dengan total kapasitas 12 ton perhari. Hanya, untuk target mesin insenerator, Hasbi mengaku menargetkan total 5 unit mesin agar pengolahan limbah B3 bisa lebih maksimal.
“Sebelumnya terkendala soal jumlah mesin yang hanya satu unit yang mengalami kerusakan dan sudah diperbaiki. Sekarang ada penambahan menjadi tiga unit saat ini, dan kami menargetkan menjadi lima unit mesin insenerator,” terangnya.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Raih Zona Hijau dan Opini Kualitas Tertinggi atas Kepatuhan Pelayanan Publik
Ia menambahkan, pertemuannya dengan pihak RSUD Pemprov ini adalah untuk melanjutkan kerjasama dengan DLHK yang sebelumnya sempat terhenti akibat satu unit mesin insenerator milik UPT Pengolahan Limbah B3 mengalami kerusakan.