ABATANEWS, GORONTALO – Ajudan Penjabat Gubernur Gorontalo, Agus Suharto mengaku tidak menginjak kaki wartawan saat proses wawancara. Kejadian itu terjadi, saat berlangsung pasar murah dilaksanakan oleh Pemprov Gorontalo beberapa waktu lalu. Sabtu (9/7/2022).
Dikatakan Agus Suharto, saat itu ia sedang mendampingi Penjagub Hamka Hendra Noer. Pada saat wawancara, ia dibelakang wartawan dan dibelakangnya aparat satpol PP dan ramai masyarakat.
Saat wawancara berlangsung, tiba-tiba ada dorongan dari arah belakang. Dirinyapun ikut terdorong kearah depan.
“Saya sadar, kaki saya menyentuh kaki salah satu wartawan. tapi tidak menginjak. Apalagi dengan sengaja, tidak. Saya terdorong ke depan, saat insiden itu saya dan oknum wartawan itu saling bertatap,” ujar Agus Suharto.
Ia mengaku kaget ketika dirinya dilaporkan ke polisi dengan laporan intimidasi. “Bagaimana bisa saya intimidasi, di tengah keramaian. Apalagi pertanyaan wartawan,tidak ada yang mengusik siapapun,malah sangat normatif,” ujar Agus Suharto.
Namun demikian, ia meminta maaf kepada oknum wartawan andaikan sikapnya dinilai mengintimidasi. “Tidak ada niatan mengintimidasi. Saya cuma ajudan, saya tidak punya kapasitas mengintimidasi wartawan. Itu berlangsung secara tidak sengaja,” ujar Agus.
Baca Juga : Rudy Salahuddin Paparkan 10 Program Prioritas Penjabat Gubernur di Kemendagri
Sementara itu laporan yang berbuntut ke polisi mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Gorontalo Masran Rauf.Setelah mengetahui pelaporan tersebut, Masran mengaku langsung menghubungi ajudan Gubernur untuk meminta penjelasan.
“Saya kaget juga terkait adanya aduan ke Polda Gorontalo. Sehingga itu saya langsung menghubungi oknum ajudan tersebut. Untuk menanyakan apa yang terjadi saat proses wawancara berlangsung,” ujar Kadiskominfo Masran Rauf.
Penjelasan oknum ajudan saat itu memang ia sedang mendampingi penjagub gubernur dan tidak ada niatan sekali untuk menggangu atau dengan sengaja untuk menginjak kaki wartawan.
Baca Juga : Pemprov Kaltara Kunjungi Inspektorat Gorontalo Untuk Studi MPKD
Itu terjadi tanpa ada unsur kesengajaan, karena dari arah belakang ada yang mendorongnya.
“itu sama sekali tidak unsur kesengajaan. Tapi kata ajudan, ada dorongan dari arah belakang dan samping. Mungkin saat itu saya tanpa sengaja menginjak kaki wartawan. Untuk itu saya mohon maaf,” kata Kadis Kominfotik Gorontalo.
Masran Rauf sendiri menyesali insiden tersebut. Apalagi sampai berujung pada pelaporan ke Polda Gorontalo.
“Saya bukan menghalangi kebebasan teman teman wartawan melaporkan ke polda. Tapi andaikan insiden ini bisa dikomunikasikan dengan kami, maka kesalapahaman ini bisa diselesaikan secara baik,” ujar Masran Rauf.
Kata Masran, wartawan adalah mitra utama kominfo dan pemprov dalam bekerja, menyebarluaskan program pembangunan di jajaran Pemprov. Termasuk teman-teman wartawan dari media Doluhupa.
Namun demikian, persoalan ini akan menjadi masukan bagi kominfo, dan akan disampaikan kepada penjabat gubernur, sebagai bahan evaluasi. “saya juga atas sebagai lembaga pemerintah provinsi Gorontalo yang berhubungan langsung dengan media dan pers, memohon maaf atas insiden tersebut,” ujar Kadis Kominfo Provinsi Gorontalo Masran Rauf.