Senin, 01 November 2021 17:28

Ditemukan Tempat Kremasi Manusia Tertua Berusia 9.000 Tahun

Tampilan sisa-sisa pembakaran mayat. (photo/Dok. Mission Beisamoun)
Tampilan sisa-sisa pembakaran mayat. (photo/Dok. Mission Beisamoun)

ABATANEWS – Terdapat sebuah penelitian terbaru yang diluncurkan di jurnal PLOS One, mengungkapkan bahwa penggalian situs tempat kremasi dari manusia tertua. Dalam penggalian itu, telah ditunjukkan bahwa orang-orang kuno di Timur Dekat mulai membakar mayat sekitar 9000 tahun lalu.

Penggalian di situs Neolitikum Beisamoun, Israel Utara dilaporkan juga telah ditemukan adanya sisa-sisa mayat lengkap yang sengaja dibakar sebagai praktik penguburan. Setelah dilakukan penelitian, telah diketahui bahwa mayat itu adalah orang pria dewasa muda yang berasal dari 7013-6700 SM. Melihat hal itu, seorang arkeolog French National Center fo Scientific Research (CNRS), Fanny Bocquentin memberikan komentarnya.

“Mengubur mayat di bawah tanah adalah praktik pemakaman yang dominan selama ribuan tahun,” ungkapnya.

“Ini adalah redefinisi tempat orang mati di desa dan di masyarakat,” jelasnya.

Bocquentin bersama rekan penelitiannya dilaporkan telah menggali lubang pemakaman dengan bentuk U, yang hadir dengan ukuran 32 inci dan 24 inci, pada 2013 lalu.

Pada penggalian itu, mereka telah menemukan 355 fragmen tulang, yang sebagian besar sudah hangus. Berdasarkan analisis dari tim, kremasi tersebut dilakukan pada suhu sekitar 1.300 derajat Fahrenheit.

Di sisi lain, para peneliti juga menemukan abu dari kayu yang menjadi bahan bakar pemakaman, tetapi tidak dapat memastikan apakah mayat tersebut ditempatkan di bagian bawah, di atas, ataupun di dalam dari tumpukan kayu tersebut.

“Pada periode sebelum penemuan kami, praktik pemakaman sering menyebar dari waktu ke waktu, almarhum dimakamkan, menunggu membusuk dan kemudian kuburan dibuka kembali, tulang-tulang ditata, tengkorak dihilangkan, kadang-kadang wajah diplester kapur. pada tengkorak yang kering, kemudian tengkorak tersebut dikubur kembali di kuburan lain bersama orang lain,” jelasnya.

Di sisi lain, para arkeologi dilaporkan berencana untuk melanjutkan penggalian di Beisamoun dengan harapan dapat lebih memahami evolusi dari budaya ini. Hingga saat ini, mereka dilaporkan telah menemukan 33 pemakaman tambahan yang ada di situs tersebut.

Sumber: Indozone.id

Komentar