ABATANEWS, JENEPONTO – Karantina Pertanian Makassar melalui wilayah kerja Jeneponto menerima pemasukan 56 ekor kerbau asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur menggunakan KLM Mega Karya.
Rencananya puluhan kerbau ini akan dipasok ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan, khususnya Tana Toraja.
Sebelum menerbitkan sertifikat pelepasan (KH-14) petugas karantina pertanian makassar melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen serta melakukan pemeriksaan klinis.
Baca Juga : Mentan Amran Copot Pejabat Eselon II yang Terima Suap Rp700 Juta
Dari hasil pemeriksaan puluhan kerbau dinyatakan sehat dan tidak terdapat gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir mengatakan bahwa Karantina Pertanian Makassar saat ini terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait guna mencegah masuknya PMK di Sulsel.
““Alhamdulilah, sampai hari ini kami belum menemukan adanya PMK di Sulsel, tidak adanya PMK justru membuat kami terus memperketat pemeriksaan agar PMK tetap Nihil di Sulsel,” ujar Lutfie, Senin (23/5/2022).
Baca Juga : Mentan Amran Serahkan Bantuan Rp 65,4 Miliar untuk Pertanian Modern di Gowa
Diketahui, sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo serta Surat Edaran Kepala Badan Karantina, pemeriksaan terhadap pemasukan hewan ternak terus diperketat menyusul maraknya wabah PMK.
Hingga saat ini lanjut Lutfie, penutupan akses dilakukan hanya pada daerah terdampak PMK.
Sementara yang tidak terdampak masih diterbitkan sertifikatnya namun harus dipastikan bahwa hewan tersebut betul-betul sehat.
Baca Juga : Usai Dilantik, Dirjen PSP “Panglima Alisntan” Langsung Terjun Giat Pemasangan Pompa di Sulsel
“Masyarakat tidak perlu panik karena kami telah mempersiapkan berbagai langkah mitigasi guna meminimalisasir resiko penyebaran,” tutup Lutfie.