Minggu, 06 Februari 2022 18:07

Dicecar Isu KDRT, PM Peru Mengundurkan Diri

Hercor Valer (kanan) mengundurkan diri dari Perdana Menteri Peru. (Foto: California18.com)
Hercor Valer (kanan) mengundurkan diri dari Perdana Menteri Peru. (Foto: California18.com)

ABATANEWS – Perdana Menteri Peru, Hertor Valer mengundurkan diri, pada Sabtu (5/2/2022) waktu setempat. Valer merupakan PM ketiga di kabinet pemerintahan Presiden Pedro Castillo dalam 6 bulan terakhir. Valer juga baru menjabat selama 3 hari sebelum mengundurkan diri.

Valer mengaku, pengunduran dirinya karena mendapat banyak “tembakan” dari media setempat yang menggambarkan dirinya sebagai orang yang kasar dan kejam.

Valer memang kini sedang diterpa isu kekerasan dalam keluarga atau KDRT. Makanya, Presiden Pedro sempat mengumumkan wacana reshuffle, sehari sebelum Valer mengundurkan diri.

Baca Juga : Keppres Jokowi Jadi Penentu Jakarta Bukan Ibu Kota Negara Lagi

Media lokal sempat menurunkan tulisan terkait laporan mantan istri dan anaknya, yang mengadukan Valer telah melakukan kekerasan fisik yang sangat kasar, seperti menendang, meninju, dan menjambak rambut, seperti dilaporkan AP.

Kini, mantan istri Valer telah meninggal dunia, pada tahun 2021 lalu. Dan Valer membantah bila kematiannya dikarenakan KDRT.

Pengunduran diri ini membuat Valer ‘dinobatkan’ sebagai PM terpendek Peru selama 42 tahun terakhir. Dia hanya menjabat selama 3 hari.

Baca Juga : Termakan Api Cemburu, Suami Bacok Istri Hingga Luka Parah

Castillo akan menunjuk perdana menteri baru, yang keempat, dan telah berjanji Kabinet baru akan berbasis luas dan terbuka untuk semua partai politik.

Sampai saat ini pemerintahan Castillo tetap terperosok dalam krisis. Untuk pertama kalinya, orang-orang yang sempat memilihnya di Pemilihan 2021 protes akan ketidak hati-hatiannya dalam memilih menteri.

Mantan kandidat konservatif Keiko Fujimori, yang kalah dari Castillo, sebelumnya mengatakan bahwa presiden Peru harus mengundurkan diri.

Baca Juga : Sebelum ke AS, Jokowi Silaturrahmi ke Ma’ruf

“Dia tidak tahu bagaimana memilih orang; dia tidak merasa bertanggung jawab atas posisi itu,” katanya.

Komentar