Jumat, 24 Januari 2025 15:11

Di Depan Pj Gubernur, Bupati Luwu Utara Minta Agar Jaringan Irigasi Dapat Intervensi dari Pemerintah Pusat

Di Depan Pj Gubernur, Bupati Luwu Utara Minta Agar Jaringan Irigasi Dapat Intervensi dari Pemerintah Pusat

ABATANEWS, LUWU UTARA — Dalam rangka menyukseskan swasembada pangan, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani terus menyuarakan agar jaringan irigasi teknis mendapat intervensi dari pemerintah pusat.

Indah menyebut berubahnya aliran sungai yang ada di Desa Polewali Kecamatan Baebunta Selatan akibat banjir bandang pada 2020 lalu mengakibatkan lima desa di Kecamatan Malangke terkena imbas. Bahkan lahan pertanian sekira 11 ribu Hektare ikut terdampak.

Hal itu Ia sampaikan saat menerima kunjungan kerja Pj Gubernur Sulsel di Bantaran Sungai Masamba, Desa Polewali Kecamatan Baebunta Selatan, Kamis (23/01/2025).

Baca Juga : TAKE 2025: Luwu Utara Tingkatkan Insentif Ekologi untuk Desa

“Besar harapan kami kunjungan pak Gubernur dapat ditindaklanjuti ke Kementerian, karena kami paham betul BBWSPJ sudah tiga tahun berturut-turut mengintervensi. Hanya saja memang intervensinya masih tanggap darurat, butuh atensi khusus kelihatannya, karena anggarannya tidak kecil,” terang Indah di lokasi peninjauan.

“Apalagi di masa yang tidak mudah, terlebih dengan keluarnya Inpres nomor 1 tahun 2025, tapi saya yakin pemerintah tidak akan tutup mata terutama karena memang kita sama-sama mengetahui daerah ini kalau tidak kita intervensi juga akan berdampak pada kesuksesan program ketahanan pangan khususnya yang ada di Kabupaten Luwu Utara,” sambung Bupati dua periode itu.

Merespon hal itu, Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry mengaku akan menindaklanjuti dengan bersurat ke Kementerian. Terlebih Ia menilai Luwu Utara menjadi salah satu sentra utama beras Nasional.

Baca Juga : Kick Off ILP, Komitmen Luwu Utara Wujudkan Pelayanan Kesehatan Terintegrasi

“Pemimpin itu harus memperjuangkan kebutuhan rakyat dan itu ada di ibu bupati. Saya tidak usah berjanji tapi memang kedatangan saya hari ini bagian dari upaya kita, nanti saya bantu dorong ke Kementerian PU dan Pertanian supaya ada atensi. Kalau tidak bisa full bisa beberapa dulu, kita bisa bertahap nnti kita menyesuaikan,” ucap Fadjry.

Diketahui, sungai kecil yang menghubungkan Masamba dan Baliase yang ada di Desa Polewali Kecamatan Baebunta Selatan sebelumnya mengalir ke Baliase, namun karena banjir bandang kini berubah melintas ke Masamba.

Sementara itu Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan SDA Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Nalvian menjelaskan jebol sebenarnya hanya 80 meter namun akibat curah hujan yang tinggi serta debit sungai yang cukup besar mencari titik lemah ke arah kanan aliran makanya kembali terbuka.

Baca Juga : Indeks IPM Luwu Utara Nilainya Naik 74,02, Bupati Indah: Bukan Hal Mudah

“Kenapa mengalir ke Masamba karena memang akibat dari banjir bandang sedimentasi cukup tinggi menutupi aliran sungai Masamba dan baliase,” tuturnya.

Untuk sungai Baliase Sedimentasinya cukup panjang dari hasil pengukuran mencapai 4,6 km yang membuat kapasitas dan daya tahan sungai itu tidak memadai, akibatnya sebagian air mengalir ke Masamba.

“Dari balai sendiri ini sudah menjadi perhatian, hanya saja di dalam program kami penanganannya masih tanggap darurat belum permanen karena keterbatasan anggaran,” terang Nalvian.

Baca Juga : Bupati Indah Perpanjang Kontrak PPPK Guru Hingga Batas Usia Pensiun

Adapun kisaran anggaran yang dibutuhkan untuk perkuatan yang menutup aliran sepanjang 4,6 km dengan kedalaman 4-6 meter sedimentasinya mencapai Rp. 41 miliar.

Penulis : Wahyuddin
Komentar