ABATANEWS, JAKARTA – Densus 88 Antiteror Polri menangkap 2 orang terduga teroris. Kedua teroris itu berasal dari kelompok Jemaah Anshorut Daulah (JAD) pimpinan Abu Oemar.
Menurut Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, kedua teroris itu punya niatan untuk menggagalkan Pemilu 2024.
“Ada tambahan 2 orang lagi yang baru kita lakukan penangkapan terkait dengan jaringan AO yang berencana menggagalkan atau mengganggu jalannya pesta demokrasi tersebut,” kata Aswin dalam jumpa pers, Jumat (3/11/2023).
Baca Juga : Kapolri Ungkap 181 Teroris Ditangkap Sejak 2023 Hingga 2024
Kedua teroris ini ditangkap di Jawa Barat pada 1 November 2023 lalu. Keduanya berinisial AH alias AM dan DAM.
Kedua terduga teroris ini, lanjutnya, juga tergabung dalam beberapa WhatsApp Group yang di antaranya bernama Kelompok Muslim United dan Ummatan Wasathan.
Dalam grup tersebut, para anggotanya seringkali berbagi konten-konten berbau paham radikal.
Baca Juga : Bawaslu Sebut Pilkada di Sulsel Rawan Konflik, Pemilu 2024 Jadi Patokan
“Isi dari grup tersebut adalah membicarakan mengenai giroh, semangat atau membangkitkan semangat untuk kegiatan-kegiatan yang sebenarnya sangat bersinggungan dengan aksi atau melanggar tindak pidana terorisme, seperti share to share atau saling membagi materi materi yang berasal dari kelompok ISIS,” jelas Aswin.
Selain itu, kedua terduga teroris ini juga kerap menggalang donasi untuk membiayai kegiatan kelompoknya. Namun belum bisa dijelaskan rinci mereka mendapatkan dana tersebut.
“Kemudian juga aktif melakukan pembahasan atau diskusi tentang bagaimana melakukan perencanaan penggagalan pesta demokrasi atau pemilu tersebut,” sambung dia.
Baca Juga : DKPP RI Terima 565 Aduan Sepanjang Tahun 2024, 21 Dari Sulsel
Salah satu kegiatan diskusi untuk menggagalkan Pemilu yang diikuti mereka terjadi pada Agustus 2023 lalu. Kegiatan ini diisi oleh seseorang berinisial UR yang lebih dulu ditangkap Densus 88.
“UR menyampaikan bahwa kegiatan untuk menggagalkan Pemilu tersebut harus dilakukan dengan cara amaliyah,” beber Aswin.
“Cara amaliyah ini adalah cara, bahasa yang biasa mereka gunakan, yang kita tau bahwa amaliyah ini adalah suatu aksi teror yang bisa saja berupa penyerangan misalnya, dengan menggunakan senjata tajam, atau senjata api, dan yang paling kita sangat tidak inginkan adalah biasanya bom bunuh diri,” lanjutnya.