ABATANEWS, MAKASSAR – Persoalan bahasa menjadi bagian paling inti artinya salah satu slogan adalah satu bangsa, satu bahasa, menjadi bagian komitmen dan kebudayaan dilihat dari bahasanya.
Hal tersebut dikemukakan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto usai menghadiri Penandatanganan nota kesepahaman antara badan pengembangan dan pembinaan bahasa Kemendikbudristek bersama pemerintah Kota Makassar.
Danny sapaannya menjelaskan dengan dibentuknya dewan kebudayaan, yang salah satu tugasnya adalah dengan menjaga kelestarian bahasa daerah.
Baca Juga : Kampanye di Bone, Danny Pomanto: Saya KKN Dulu di Sini 6 Bulan
“Salah satu tugas dewan kebudayaan, adalah menjaga bahasa daerah. Saya pertama memperhatikan, dewan kebudayaan sudah minta mengembalikan pelajaran bahasa daerah di sekolah – sekolah,” ucap Danny Selasa kemarin.
Danny mengatakan, pemerintah kota Makassar saat ini berkomitmen untuk berinovasi melestarikan bahasa daerah.
Sebab ia menilai sudah banyak bahasa daerah sudah punah.
Baca Juga : Mantan Wabup Enrekang Dukung Nomor Urut 1 di Pilgub Sulsel
Menurut Danny, dirinya juga menginisiasi agar bahasa daerah menjadi branding di setiap satuan perangkat daerah, seperti di pendidikan, sombere’ smart sekolah yang menjadi bahasa dunia.
“Artinya, berbahasa menjadi bagian penting bagi kualitas hidup atau kualitas sebuah kebudayaan. Maka konsen terhadap bahasa menjadi sangat penting,” jelasnya.
Mengenai adanya regulasi, Danny menjelaskan bahwa regulasinya itu pasti ada.
Baca Juga : Daeng Tayang Ulas Visi Makassar Kota Dunia yang Resiliensi, Sombere dan Cerdas untuk Semua
“Kita punya dewan, kemudian keluar perwali. Revolusi pendidikan juga harus ada perwali nya. Salah satu di dalamnya adalah 18 revolusi pendidikan,” tuturnya.
Danny menambahkan saat ini dirinya diundang untuk menjadi pemateri kuliah umum di Monash university Australia
“Salah satu materi yang saya bawakan, adalah sutra lontara’ dengan tulisan Batturatema’ ri bulang, Saya mau bahwa warga Makassar sudah dari dulu dari bulan,” jelasnya.