ABATANEWS, TAKALAR – Cuaca ekstrem yang terjadi selama dua hari terakhir berdampak buruk pada mata pencaharian nelayan sepanjang pesisir pantai di Takalar.
Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui rilis resminya memberi peringatan dini gelombang tinggi, hujan deras disertai angin kencang khususnya bagian pesisir.
Gelombang dengan ketinggian 1,25- 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Spermonde Makassar, Perairan Kepulauan Selayar, dan Laut Flores. Sedangkan gelombang dengan ketinggian 2,5-4,0 meter terjadi di Selat Makassar bagian selatan, perairan Pare-Pare, Perairan spermonde Pangkep dan Teluk Bone.
Baca Juga : Nelayan Sukabumi Tewas Tersambar Petir Saat Melaut di Perairan Cianjur
Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung 20-23 Februari.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Takalar Syamsari meminta agar nelayan yang melaut pada cuaca esktrim seperti sekarang berhati-hati.
“Peralatan keselamatan harus diutamakan dipakai kalau keluar mencari ikan. Jika cuacanya tidak memungkinkan untuk melaut, lebih baik tunda dulu. Nanti setelah agak tenang baru keluar,” kata Syamsari, pada Selasa (22/2/2022).
Baca Juga : Suhu Panas di Makassar Diprediksi Capai 37° C, Ini Tips untuk Menghadapinya
Selain itu, Syamsari juga mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian jika tidak mendesak. Mengingat kondisi saat ini banjir terjadi pada sepuluh titik di wilayah Takalar.
Angin kencang dan pohon tumbang juga menjadi ancaman bagi warga ketika berkendara.
“Harus hati-hati jika keluar, jika tidak mendesak kepentingannya seperti berangkat bekerja, atau keadaan darurat lebih baik di rumah saja dulu. Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk melakukan penanganan bencana. Mohon dukungan dan doa kita semua agar cuaca ekstrem ini segera berhenti,” pungkasnya.