ABATANEWS, MAKASSAR – Menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel), dinamika politik internal mulai menghangat. Ajang ini bukan sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi juga momentum strategis yang dapat menentukan arah dan kekuatan PAN di Sulsel untuk lima tahun ke depan.
Salah satu sorotan dalam Muswil ini adalah munculnya dua figur kuat yang digadang-gadang sebagai calon ketua DPW PAN Sulsel, yaitu Bupati Maros, Chaidir Syam, dan Bupati Gowa terpilih, Sitti Husniah Talenrang. Kedua sosok ini dinilai memiliki kapasitas kepemimpinan yang mumpuni untuk membawa PAN ke tingkat yang lebih tinggi di kancah politik daerah.
Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Lukman Irwan, menilai bahwa kontestasi ini bukan hanya soal kepemimpinan di tingkat provinsi, tetapi juga mencerminkan strategi elektoral PAN menjelang Pemilu 2029.
Baca Juga : Irfan AB Sebut Kahfi Belum Punya Lawan Sepadan untuk Berebut Ketua PAN Sulsel
“Tetapi juga mencerminkan dinamika dan strategi elektoral yang akan menentukan posisi PAN dalam konfigurasi politik lokal menjelang pemilu 2029,” ujarnya kepada wartawan (2/2/2025).
Dalam analisisnya, Lukman menyoroti sejumlah faktor yang menjadikan Chaidir Syam sebagai figur potensial untuk memimpin PAN Sulsel. Menurutnya, keberhasilan Chaidir dalam membangun tata kelola pemerintahan daerah menjadi modal politik yang kuat. Selain itu, Maros yang merupakan basis suara PAN menjadi faktor elektoral yang penting bagi posisi politiknya.
“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa beliau memiliki kapasitas teknokratis dalam pemerintahan, yang merupakan modal penting dalam mengelola manajemen politik partai di tingkat provinsi,” jelasnya.
Baca Juga : PAN Sulsel Bakal Muswil, 4 Nama Disebut Punya Kans Gantikan Ashabul Kahfi
Tak hanya itu, hubungan harmonis Chaidir dengan struktur partai dan basis akar rumput PAN di berbagai daerah disebut sebagai keunggulan lain yang dapat memperkuat elektabilitasnya. Sosoknya yang dinamis dan inklusif juga dinilai mampu menarik pemilih milenial dan Gen Z, kelompok yang semakin berperan dalam lanskap politik modern.
“Keempat, Sosok Chaidir Syam yang dinamis dan humble mencerminkan politik inklusif yang mampu menarik segmentasi pemilih millenial dan Gen Z, kelompok yang semakin berperan dalam lanskap politik modern,” sebutnya.
Lebih jauh, kemampuannya menjaga soliditas internal partai menjadi faktor yang dapat membantu PAN menghadapi tantangan politik di masa mendatang.
Baca Juga : Chaidir Syam Hadiri Pelantikan Pimpinan DPRD Maros
“Dengan analisa tersebut di atas dan ditunjang strategi politik yang matang, kita yakin Chaidir Syam memiliki potensi besar untuk membawa PAN Sulsel ke arah yang lebih kuat, solid dan kompetitif dalam menghadapi tantangan politik masa depan,” tukasnya.
Dengan demikian, Muswil PAN Sulsel 2025 bukan hanya sekadar pemilihan ketua DPW, tetapi juga ajang konsolidasi strategi politik yang akan menentukan posisi PAN dalam dinamika politik Sulawesi Selatan hingga Pemilu 2029.