ABATANEWS, TAKALAR – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) memberangkatkan 274 Jemaah Calon Haji (CJH). Dari jumlah tersebut, terdapat satu jenaah Haji yang berstatus paling tua.
Kepala Kementerian Agama Takalar H Solihin mengatakan JCH asal Takalar tergabung di Keloter 19 Embarkasi Makassar. Mereka dilepas di Masjid Agung Takalar, dengan rincian laki-laki 78 orang dan perempuan 196 orang.
Baca Juga : Pemkab Takalar Gelar Rapat Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Utama JKN
“Adapun jemaah haji dengan usia termuda yakni 21 tahun atas nama Muh Firman Sholeh. Kemudian jenaah dengan usia tertua atas nama Cangking Dg Layu dengan usia 94 tahun,” kata Solihin, Sabtu (25/5/2024).
Saat ini, Cangking Dg Layu kemungkinan menjadi jemaah Haji tertua di Sulsel yang diberangkatkan. Sebelumnya, JCH asal Sulsel lainnya dengan status tertua atas nama Abdul Hamid Sulemana yang berusia 90 tahun.
Abdul Hamid Sulemana tergabung dalam 442 jemaah haji kloter 1 Embarkasi Makassar asal Kota Makassar yang berangkat pada Minggu (12/5/2024) lalu. Namun untuk jemaah Haji tertua untuk keseluruhan dari Indonesia dipegang oleh Harjo Mislan dengan usia 110 tahun.
Baca Juga : Pj Ketua TP PKK Takalar Hadiri Rapat Koordinasi Nasional TP PKK Tahun 2024
Ia merupakan veteran perang yang ikut mengusir penjajah Belanda dari Indonesia. Mbah Harjo sapaan akrabnya juga merupakan petani di kampung halamannya.
Adapun Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. jemaah haji lansia dengan usia 65 tahun ke atas, tahun ini jumlahnya sekitar 45.678 jemaah (21,41%) dari total kuota 213.320 jemaah haji reguler.
Layanan haji ramah lansia dan disabilitas ini sudah disiapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sejak jemaah Indonesia tiba di Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Baca Juga : Pj. Bupati Takalar Hadiri HLM TPID Sulsel di Tanjung Bira
“Jemaah haji difabel dan lansia dapat menggunakan layanan kursi roda gratis, mulai dari turun pesawat sampai menaiki bus menuju hotel di Madinah,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Abdillah, di Madinah, beberapa waktu lalu.
Selain itu, jemaah juga mendapatkan kursi prioritas di bus dengan akses mudah. Dikatakan Abdillah, bagi jemaah yang diantar ke paviliun dari terminal haji, mereka bisa menggunakan fasilitas golf car di Bandara. Selain itu, fasilitas layanan kesehatan juga siap sedia.
“Bagi jemaah yang membutuhkan bantuan medis ringan, kami menyediakan petugas kesehatan yang standby siap menangani jemaah,” tutur Abdillah.
Baca Juga : Naik 1 Tingkat, Pemkab Takalar Dapat Penilaian Zona Hijau Dalam Pelayanan Publik Dari Ombudsman RI
Layanan kesehatan ini, juga mencakup klinik bandara yang disediakan untuk jemaah yang membutuhkan bantuan medis lebih lanjut. “Jika memang penyakit yang di alami jemaah perlu rujukan, maka klinik bandara akan merujuk ke RS di Madinah,” pungkasnya.