Hal ini Bupati Indah katakan saat membuka kegiatan Lokakarya Peningkatan Mutu dan Akses Layanan Pendidikan dalam Mendukung Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lutra di Aula Hotel Bukit Indah, Masamba (30/8/2022). Lokakarya ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Luwu Utara bekerjasama dengan USAID ERAT.
“Pemerintah ingin minimal anak-anak menuntaskan 12 tahun belajar, dan PR kita masih sangat besar, utamanya dalam mengakselerasi peningkatkan IPM,” beber Bupati Indah. Dikatakannya, kebijakan wajib belajar 12 tahun harus menjadi atensi karena salah satu tantangan pendidikan adalah bagaimana menuntaskan wajib belajar 12 tahun.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Serahkan Bantuan Rp75 Juta ke BUMDes Lino
“PR kita di sektor pendidikan masih sangat banyak, terutama kebijakan wajib belajar 12 tahun. Sudah banyak kebijakan terkait regulasi dan kebijakan anggaran. Tinggal bagaimana mengoptimalkan implementasi dari kebijakan, kemudian mengoptimalkan anggaran yang ada, sehingga mutu dan akses layanannya dapat meningkat,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa IPM sektor pendidikan memegang peranan kunci dalam meningkatkan mutu dan akses layanan pendidikan di Luwu Utara. Bupati Indah menyebutkan, ada dua komponen pembentukan IPM pada sektor pendidikan, yaitu rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Keduanya menjadi kunci, maju tidaknya sebuah pendidikan.
Untuk itu, Bupati Indah berharap melalui lokakarya yang berlangsung selama dua hari ini, dapat berjalan dengan baik, serta bersama-sama mengidentifikasi seluruh persoalan yang ada di sektor pendidikan serta memberikan desain strategi yang tepat dalam meningkatkan mutu dan akses pelayanan pendidikan di Kabupaten Luwu Utara.
Baca Juga : TP PKK Lutra Gelar Peringatan HGK Ke-57, Bupati Indah: Momen Berbagi Kisah, Inspiratif dan Motivasi
“Kita harap kepada semua pihak terkait untuk bersama-sama mengidentifikasi rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah, sehingga kita berharap pula dapat mendesain strategi yang paling tepat untuk meningkatkan mutu layanan dan akses layanan pendidikan di Kabupaten Luwu Utara,” pungkas Bupati perempuan pertama di Sulsel ini.