ABATANEWS, LUTRA – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mendorong Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk menjadi produsen pangan lokal. Hal itu ia sampaikan saat memanen sayuran KWT di Desa Saptamarga Kecamatan Sukamaju, Selasa (14/06/2022).
Menurutnya, beberapa waktu lalu pemerintah membentuk Badan Pangan Nasional. Pembentukan itu, sebagai komitmen pemerintah terhadap memberikan nilai tambah produk-produk pangan lokal dalam rangka mewujudkan ketahanan bahkan kedaulatan pangan.
“Apa yang kita lakukan dengan P2L (Pekarangan Pangan Lestari) ini tujuannya adalah untuk meningkatkan konsumsi pangan lokal, baru berpikir tentang nilai ekonomisnya. Sebab kita bisa jadi produsen sekaligus konsumen,” jelas Indah dalam keterangan tertulisnya diterima Rabu (15/6/2022).
Baca Juga : Perigati Hari Pahlawan, Bupati Indah Silaturahmi Dengan LVRI Kabupaten Luwu Utara
Kabupaten Lutra sendiri memiliki potensi yang menjanjikan untuk pengembangan pangan lokal. Utamanya yang bersumber dari umbi-umbian, jagung, dan pisang.
Bahkan Kabupaten Lutra dikenal sebagai penghasil utama sagu di Provinsi Sulsel. Dengan status tersebut, telah disertifikasi Kementerian Pertanian RI dengan nama Sagu Luwu.
“Pengembangan pangan lokal ini bisa melalui pengolahan pangan lokal menjadi produk bahan olahan yang siap dikonsumsi dan diminati konsumen. Misal cabai yang diolah kembali menjadi cabai bubuk, pisang menjadi banana roll, ataupun sagu menjadi keripik bawang sagu maupun penganan seperti cenil. Prinsipnya adalah tanam, petik, olah, dan jual agar nilai ekonomisnya bertambah,” jelas Indah.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Ajak Pemuda Berperan Aktif Wujudkan Indonesia Emas 2045 di Peringatan Sumpah Pemuda
Sementara itu, Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan, Muharwan mengatakan program P2L berorientasi pada rumah tangga miskin. Bagaimana rumah tangga miskin itu, mengonsumsi olahan pangan lokal sehingga secara bertahap bisa kita tingkatkan.
“Sebab tujuannya adalah menghadirkan pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA). Dari tahun 2016 -2022 tercatat ada 109 KWT yang telah kita intervensi dan kita bina,” pungkas Muharwan.