ABATANEWS, MAKASSAR — Pemilik klub Madura United, Achsanul Qosasi ikut angkat bicara atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
Anggota BPK RI ini menyampaikan tiga poin penting atas kerusuhan usai laga antara Arema vs Persebaya, kemarin (1/10/2022) malam.
Baca Juga : Berikut Daftar 21 Stadion Yang Direnovasi Gunakan APBN, Nilainya Rp 2,87 Triliun
“Mungkin ada yg tak sependapat dg saya, tapi inilah sikap saya sbg Club Madura Utd FC atas Tragedy di Kanjuruhan,” tulis Qosasi di akun Twitter pribadinya.
Pertama, ia meminta kompetisi Liga 1 2022 dihentikan sementara waktu hingga ada keputusan resmi dari induk organisasi sepak bola dunia atau FIFA.
“(2) PSSI wajib bertanggung jawab, dan semua pengurusnya harus Mundur. Sbg respect thd korban & keluarganya,” tulisnya lagi.
Baca Juga : Usai Jadi ‘Kuburan’, Renovasi Stadion Kanjuruhan Diharap Rampung Akhir Tahun 2024
Ketiga, lanjut Qosasi, PSSI dianggap tak perlu membentuk tim penyelesaian masalah ini. Katanya, PSSI cukup serahkan saja urusan ini kepada Kemenpora atau pemerintah.
“Libatkan penegak hukum dan FIFA utk membuat Investigasi atau langkah yg diperlukan,” imbuhnya.
“Jangan melokalisir kesalahan “di Malang”. Bhw yg salah seolah yg ngurus pertandingan di Malang. Ini Keputusan Federasi Nasional, dibawah kendali Federasi (PSSI), tragedy Dunia Sepakbola. Salam Respect Sepakbola..,” pungkasnya.