ABATANEWS — Gempa magnitudo 7.4 yang berpusat 113 km dari Larantuka memicu peringatan dini tsunami dikeluarkan oleh BMKG. Tsunami dengan ketinggian 0.07 meter terjadi di Maropokot NTT.
Namun, berselang beberapa jam, yakni pada pukul 13.27 WITA, BMKG mengumumkan berakhirnya status peringatan dini tsunami untuk wilayah Sulsel, NTB, Sultra dan Maluku.
Lalu apa penyebab gempa magnitudo 7.4 yang terjadi di Laut Flores?
Baca Juga : SBY-Prabowo Silaturahmi dengan Ulama Aceh Sekaligus Kenang Tragedi Tsunami 2004
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, gempa terjadi diakibatkan oleh adanya pergeseran dari patahan aktif di laut Flores. Gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal.
“Gempa yang terjadi adalah gempa dangkal diakibatkan bergesernya patahan aktif di laut Flores,” ungkap Dwikorita dalam jumpa pers via zoom, Selasa (14/12/2021).
Hingga status peringatan dini tsunami dicabut, BMKG mencatat ada 15 kali gempa susulan dengan kecenderungan terus melemah. Gempa susulan terkuat terjadi dengan magnitudo 5.6.
Baca Juga : Gempa Magnitudo 7,2 di Laut Banda Picu Tsunami Kecil
“Gempa susulan terjadi hingga 12.40 WITA, tercatat ada 15 aktivitas dengan kekuatan maksimum 5.6. Warga sudah bisa kembali namun tetap harus waspada,” terang Rita.