ABATANEWS, MAKASSAR – Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares merasa trauma bertemu dengan Persik Kediri. Pasalnya, pelatih asal Portugal itu, sempat dibuat tak percaya saat menghadapi Kediri di putaran pertama Liga 1 2022-2023.
Kala itu, PSM Makassar harus bermain imbang tanpa gol melawan tuan rumah Kediri. Masalahnya, banyak keputusan wasit yang dianggap di luar nalar.
“Saya melihat sesuatu yang mencengangkan. Saya pikir itu kejutan besar yaitu performa wasit di pertandingan tersebut. Saya kira performa mereka (wasit) sangat lelucon. Bukan untuk PSM tapi juga untuk Persik,” kenang Bernardo Tavares, dalam sesi press converence, Sabtu (18/2/2023).
Baca Juga : PSM Raih Hasil Imbang Atas Semen Padang, Bernardo Tavares Akan Evaluasi Tim
Bernardo pun merinci sejumlah keganjalan di laga melawan Kediri. Pertama, ia menilai pertandingan terlalu banyak dihentikan.
Namun, perpanjangan waktu yang diberikan sangatlah sedikit baik di babak pertama dan kedua. Yang paling mengejutkan ketika Wiljan Pluim mendapat hukuman kartu merah oleh wasit.
Padahal, pemain lawan saat itu terlihat jelas menginjak kaki Pluim. Namun, wasit justru memberikan Pluim kartu merah dan menyusul hukuman Kondis PSSI sebanyak 6 laga absen.
Baca Juga : Dua Pemain PSM Makassar Dipanggil Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
“Kalau kalihan ingat, dipertandingan tersebut kaki Pluim diinjak. Tentu saja, kalau kaki pemain diinjak mungkin pemain akan bereaksi. Apalagi itu akan menimbulkan kesakitan. Dan apa yang terjadi, pemain kita Pluim dihukum larangan bermain,” paparnya.
Tavares pun berasumsi, hukuman yang diberikan kepada Pluim disebabkan adanya senjata yang dibawanya saat pertandingan. “Mungkin Pluim punya senjata saat pertandingan itu makanya dia harus dihukum selama 6 pertandingan,” cetus Tavares.
Kini, PSM Makassar akan kembali berhadapan dengan Persik Kediri di putaran kedua Liga 1. Laga ini, akan berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, pada Minggu (19/2/2023).